Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Jenderal Nasution dan Pengawal Presiden Soeharto

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Banyak cerita menarik tentang Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, salah satu dari tiga jenderal besar yang dimiliki Indonesia. Salah satunya adalah kisah yang dituturkan Salim Said dalam bukunya, Dari Gestapu Ke Reformasi Serangkaian Kesaksian, yang terbit tahun 2013.

Menurut Salim, ada sebuah peristiwa tak elok saat Jenderal TB Simatupang, mantan Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) meninggal. Ketika itu salah satu tokoh yang melayat adalah Jenderal (Purn) Abdul Haris Nasution. Jenderal Nasution dan Jenderal TB Simatupang sendiri dikenal dekat. Keduanya adalah sahabat dekat. Teman satu perjuangan saat melawan Belanda dan membesarkan TNI.

Saat Nasution melayat itulah terjadi tindakan yang tak elok yang ditunjukan pada sang jenderal besar tersebut. Jenderal Nasution yang akrab dipanggil Pak Nas itu didorong kasar oleh pengawal Presiden Soeharto keluar dari ruangan jenazah.

Nasution didorong kasar pengawal presiden, karena Soeharto akan segera tiba untuk melayat. Saat itu, hubungan Soeharto dan Nasution memang sedang memburuk. Nasution dianggap Soeharto sebagai lawan politiknya yang kerap mengkritik kekuasaannya.

Padahal keduanya pernah begitu dekat pasca peristiwa G30S/PKI. Dan, Nasution pula yang 'menaikan' Soeharto ke kursi Presiden menggantikan Soekarno. Lewat posisinya sebagai Ketua MPRS, Nasution memberi jalan mulus bagi Soeharto menjadi orang nomor satu di Indonesia. Tapi memang kemudian, setelah sekian lama Soeharto berkuasa, Nasution bersimpangan jalan. Nasution menjadi tokoh pengkritik Soeharto.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top