Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebakaran Hutan

Kiriman dari Daerah Lain, Asap Makin Pekat di Kota Dumai

Foto : ANTARA/FB ANGGORO

PADAMKAN API - Sejumlah personel pemadam kebakaran dari PT Sumatera Riang Lestari memadamkan kebakaran hutan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (27/2). Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Rupat itu sudah berlangsung sebulan sejak 28 Januari 2019. Tim pemadam gabungan dari Satgas Darurat Karhutla Riau dibantu perusahaan kini mulai bisa mengendalikan kebakaran di daerah tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

DUMAI - Polusi udara akibat asap kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Kota Dumai, Riau, Rabu (27/2). Malahan sekarang, bau asap pekat tercium makin menyengat sejak dini hari hingga siang. Asap di Dumai ini telah berlangsung hampir sebulan terakhir.

"Dumai sekarang ini sudah seperti daerah pertemuan asap. Dapat kiriman asap dari kebakaran di Bengkalis, Rohil, ditambah lagi ada kebakaran lahan juga di Dumai," kata warga Dumai, Hasan, 32 tahun.

Ia mengatakan asap paling terasa pada malam hari sampai menjelang siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Warga lainnya, Hams, 33 tahun, mengatakan udara yang berasap membuat anaknya sakit. "Anak saya sakit, ingusnya keluar terus dari hidung. Terpaksa dipindahkan sementara ke Pekanbaru," katanya.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, kebakaran lahan dan hutan yang terjadi sejak Januari hingga Februari 2019 sudah mencakup area dengan luas 1.136 hektare lebih, termasuk area di Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.

'Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pada Rabu angin masih berhembus dari arah Timur ke Timur Laut dengan kecepatan 10-27 km/jam. Dengan kondisi demikian, Dumai berisiko menerima kiriman asap dari daerah tetangga yang mengalami kebakaran lahan dan hutan.

Gubernur Riau, Syamsuar, perintahkan seluruh posko siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dibuka selama 24 jam, guna mempercepat penanganan jika ada laporan masyarakat.'

"Posko ini harus selalu buka, serta siaga berfungsi 24 jam dan ke depan laporan camat bisa langsung kepada saya, jika memang diperlukan," kata Gubernur Riau, Syamsuar, saat memimpin rapat Koordinasi Satuan Tugas Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla di Provinsi Riau Tahun 2019, di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu.

Fenomena El Nino

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia bakal menghadapi fenomena iklim El Nino di tahun ini. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG, terjadi perubahan anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik berkisar di bawah 1 dan di atas 0,5 atau dalam kategori lemah.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, mengatakan prediksi tersebut bisa menjadi rujukan bagi pemerintah untuk mewaspadai dampak El Nino. Herizal menyebut meski kekuatannya masih lemah, namun diperkirakan akan berdampak pada musim kemarau di Indonesia.

"Ada potensi El Nino lemah dari bulan Januari sampai Juli. Dampaknya berupa kemarau panjang dan dapat berpotensi mengganggu produksi di sektor pertanian maupun kebakaran hutan," ucap Herizal, di IPB International Convention Center, Rabu.

Herizal menambahkan, peluang terjadinya El Nino di tahun ini sebesar 55-60 persen. Dari bulan Juli-September 2019, iklim diperkirakan lebih kering. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top