Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kinerja Manufaktur Tak Terdampak Geopolitik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kinerja ekspor industri pengolahan menembus 50,52 miliar dollar AS pada Januari-Maret 2022. Angka itu naik 29,68 persen dibandingkan capaian pada periode sama 2021.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, sepanjang kuartal I-2022, sektor industri tetap berkontribusi paling dominan, yakni 76,37 persen dari total nilai ekspor nasional.

"Sektor industri masih konsisten menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor nasional, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu, terutama dampak pandemi dan perang antara Rusia-Ukraina," ucapnya di Jakarta, Jumat (22/4).

Menperin mengatakan, kondisi ini menggambarkan sektor industri telah menunjukkan geliat dan resiliensinya. Lewat kombinasi fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal yang diberikan pemerintah, kinerja sektor industri makin gemilang dan agresif pada kuartal I-2022.

Agus optimistis sektor industri menjadi penopang utama dalam pemulihan ekonomi nasional. Salah satu kebijakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang tetap fokus dijalankan adalah hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.

"Di tengah momentum kenaikan harga komoditas, Indonesia perlu terus memacu hilirisasi komoditas unggulan. Sehingga ekspor Indonesia tidak lagi berasal dari komoditas hulu, namun mengandalkan komoditas hilir yang memiliki nilai tambah tinggi," paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan selama kuartal I-2022 surplus sebesar 9,33 miliar dollar AS. Surplus juga terjadi pada Maret 2022 sebesar 4,53 miliar dollar AS yang melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 atau telah terjadi dalam kurun waktu selama 23 bulan berturut-turut.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top