Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Organisasi Polisi - Prokopchuk Paling Ditakuti AS

Kim Jong-yang Terpilih Jadi Presiden Interpol

Foto : AFP/YONHAP

PRESIDEN INTERPOL - Kim Jong-yang dari Korsel terpilih menjadi presiden interpol menggantikan Meng Hongwei.

A   A   A   Pengaturan Font

DUBAI - Badan Kepolisian Internasional atau Interpol memilih Kim Jong-yang sebagai Presiden Interpol yang baru. Penunjukan Kim diumumkan langsung oleh Interpol pada Rabu (21/11).

Kim terpilih dalam pertemuan tahunan delegasi negara-negara anggota yang digelar di Dubai. Organsisasi polisi kriminalitas internasional ini beranggotakan 194 negara. Kim berasal dari Korea Selatan (Korsel). Dia mengalahkan kandidat dari Russia, Alexander Prokopchuk. Prokopchuk akan melanjutkan perannya sebagai wakil presiden Interpol.

Kim terpilih menggantikan Meng Hongwei dari Tiongkok, yang menghilang pada September lalu dan mengundurkan diri setelah otoritas Beijing mengatakan dia dalam investigasi atas dugaan suap.

Kim, yang telah menjabat sebagai pelaksana tugas presiden Interpol selama Meng menghilang, akan bertugas sebagai presiden baru Interpol selama dua tahun, untuk menghabiskan tahun periode jabatan Meng yang akan habis pada 2020. Presiden Interpol biasanya menjabat selama empat tahun.

Pekerjaan sehari-hari Interpol akan ditangani oleh Sekretaris Jenderal Jurgen Stock dari Jerman, tetapi kepresidenan Interpol masih memiliki pengaruh. Nestor R. Roncaglia dari Argentina juga telah terpilih untuk masa jabatan tiga tahun sebagai wakil presiden Interpol untuk Amerika.

Kim terpilih setelah mendapat dukungan mayoritas negara anggota Interpol, termasuk AS. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, pada Selasa (20/11), telah menyatakan dukungannya terhadap Kim yang akan melanjutkan masa jabatan Meng hingga 2020.

"Kami mendorong kepada semua negara dan organisasi yang menjadi bagian dari Interpol dan yang menghormati aturan hukum untuk memilih pemimpin yang berintegritas. Kami percaya Tuan Kim akan memenuhi harapan itu," kata Pompeo saat itu.

Didukung Eropa dan AS

Terpilihnya Kim sedikit banyak turut dipengaruhi adanya kekhawatiran negara anggota akan kandidat Russia yang jika terpilih dapat menyalahgunakan perannya untuk menargetkan lawan-lawan politik Russia.

Dalam sebuah surat terbuka, kelompok bipartisan senator AS mengatakan, memilih Prokopchuk diibaratkan menempatkan rubah untuk menjaga kandang ayam. "Russia telah secara rutin menyalahgunakan Interpol untuk tujuan mengalahkan dan melecehkan lawan politik, pembangkang dan juga jurnalis," tulis surat tersebut.

Anggota parlemen di kantor luar negeri Inggris, Harriett Baldwin, mengatakan pada parlemen bahwa London lebih baik mendukung Kim. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Garrett Marquis, juga turut menyuarakan dukungan terhadap Kim. "Seperti yang ditunjukkan oleh peristiwa baru-baru ini, pemerintah Rusia menyalahgunakan proses Interpol untuk melecehkan lawan politiknya," tulisnya di Twitter.

Kim, 57 tahun, tercatat pernah bekerja di Kepolisian Korea Selatan lebih dari 20 tahun. Dia pensiun pada 2015. Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, memberikan ucapan selamat kepada Kim karena berhasil mencatatkan diri sebagai orang Korea Selatan pertama yang menjadi orang nomor satu di Interpol.

Sedangkan kandidat lawan Kim, Prokopchuk, adalah seorang polisi berpangkat mayor jenderal dan satu dari empat Wakil Presiden Interpol. Prokopchuk ditakuti oleh Eropa dan Amerika Serikat terkait kemungkinan Russia mengeksploitasi kekuatan Interpol.

AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top