Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Kim Jong-un Tinjau Latihan Artileri di Perbatasan

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Latihan Artileri | Pemimpin Korut, Kim Jong-un (tengah), saat meninjau unit artileri melakukan latihan di sebuah lokasi pada Kamis (7/3). Kantor berita KCNA melaporkan bahwa dalam peninjauan itu, Kim meminta agar unit-unit tempur sepenuhnya siap untuk mobilisasi terus-menerus dalam pertempuran.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, telah meninjau latihan unit artileri skala besar di perbatasan yang menurut Pyongyang mampu menyerang ibu kota Korea Selatan (Korsel) , kata media pemerintah Korut pada Jumat (8/3).

Sepanjang tahun ini, Pyongyang telah menyatakan Korsel sebagai "musuh utama", menyingkirkan lembaga-lembaga yang berdedikasi pada reunifikasi dan perdamaian, serta mengancam perang jika terjadi pelanggaran teritorial.

Pengumuman terbaru Pyongyang muncul setelah Amerika Serikat (AS) dan Korsel memulai latihan militer musim semi tahunan mereka pada Senin (4/3) lalu yang diikuti jumlah tentara dua kali lipat dibandingkan latihan militer gabungan tahun sebelumnya.

"Latihan tempur Korut pada Kamis (7/3) melibatkan unit-unit tempur perbatasan yang menempatkan ibu kota musuh dalam jangkauan serangan mereka," kata kantor beritaKCNA, merujuk pada Seoul.

Kim Jong-un pun mendesak tentaranya agar dengan penuh semangat mendorong upaya persiapan mobilisasi tempur reguler bagi mengambil inisiatif dengan serangan tanpa ampun dan cepat jika terjadi perang sebenarnya, menurutKCNA.

Militer Seoul juga mengkonfirmasi bahwa Korut telah melakukan latihan artileri dengan menggunakan peluncur roket dan senjataself-propelled howitzer.

Latihan artileri itu dilaksanakan di kota pelabuhan Nampho di barat Korut yang ditembakkan ke arah Laut Kuning, tambahKCNA.

"Militer kami memantau dengan cermat tanda-tanda provokasi Korut sambil mempertahankan postur pertahanan bersama yang kokoh dan melakukan latihan gabungan Freedom Shield yang sedang berlangsung," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul dalam sebuah pernyataan.

"Jika Korut melakukan provokasi, kami akan memberikan hukuman seberat-beratnya dan tegas sesuai dengan prinsip segera, tegas, dan sampai akhir," imbuh kepala JCS.

Reaksi Pyongyang

Sebelumnya pada Selasa (5/3) lalu, Pyongyang memperingatkan bahwa Seoul dan Washington DC akan membayar harga yang mahal atas latihan militer skala besar tersebut, dan mendesak agar kedua negara itu untuk menghentikan latihan perang gabungan tersebut.

Korut telah lama mengutuk latihan militer gabungan AS-Korsel, dan menyebut latihan militer gabungan itu sebagai latihan bagi invasi.

Korut yang mempunyai senjata nuklir di masa lalu, telah melakukan uji coba senjata sebagai respons terhadap latihan gabungan tersebut.

Saat menyaksikan latihan artileri pada Kamis, Kim Jong-un menyatakan kepuasannya yang besar terhadap unit-unit tempur tersebut yang ia katakan telah sepenuhnya siap untuk mobilisasi terus-menerus dalam pertempuran, menurut KCNA.

Pada Rabu (6/3), Kim Jong-un dilaporkan telah mengunjungi pangkalan pelatihan operasional utama di wilayah barat negara itu, dan foto-foto yang dirilis setelahnya menunjukkan ia berbicara dengan tentara dan mengawasi latihan penembakan.

Pekan lalu, Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol, menyerukan agar komunitas internasional untuk mendukung upaya unifikasi untuk membebaskan semua orang di semenanjung tersebut. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top