Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Khofifah: Santri Asal Indonesia Dikenal Istiqomah

Foto : Istimewa

Para santri penerima beasiswa Program Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) yang akan berangkat ke Univesitas Al Azhar Kairo, Mesir.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, pada Senin (6/3), mengatakan, santri-santri asal Indonesia terkenal ulet, konsisten, dan rajin dalam menuntut ilmu di luar negeri.

Untuk itu, Khofifah berharap para santri penerima beasiswa Program Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) dari Pemprov Jatim yang akan menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, bisa menjaga citra tersebut.

"Di Al Azhar, dimana santri atau mahasiswa Indonesia, terutama asal Jatim, pada umumnya dikenal memiliki akhlak yang bagus, santun, dan rajin mencari ilmu," ungkapnya saat melepas keberangkatan 30 santri peserta BSPP 2022, yang berasal dari pondok pesantren dan diniyah se-Jatim.

"Bahkan Syekh profesor doktor dokter Yousri pernah bilang ke saya, majelisnya tidak akan di mulai sebelum mahasiswa dari Indonesia datang. Sebab mereka dikenal istiqomah mengikuti setiap hari sehingga saat telat sampai ditunggu walaupun ada jamaah dari luar Indonesia meminta supaya segera dimulai," tambah Khofifah.

Khofifah mengaku bersyukur karena dari 400 peserta matrikulasi Pusiba (Pusat Study Islam dan Bahasa Arab), peringkat 1-30 berasal dari LPPD (Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah) Jatim. Bahkan dari idealnya 5 bulan proses matrikulasi Pusiba, peserta LPPD Jatim hanya membutuhkan 4 bulan sudah bisa memenuhi kualifikasi minimum untuk bisa diterima di Universitas Al Azhar.

"Ini berarti raw material penerima beasiswa program LPPD Jatim luar biasa. Yang luar biasa dari awal ini, mudah-mudahan kembali juga menjadi sarjana yang luar biasa," ujarnya.

Khofifah berpesan khusus supaya dijadikan catatan oleh para santri bahwa roda kepemimpinan itu berputar, termasuk semua hal yang ada di dunia ini mengalami sirkulasi.

"Dan pada saatnya kepemimpinan-kepemimpinan strategis itu insyaAllah ada di tangan anak-anak yang akan berangkat mencari ilmu di Universitas Al Azhar Kairo, mudah-mudahan Allah ijabah. Aamiin," katanya.

Pada kesempatan itu, Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia (IAAI) Jatim, Muhammad Al Barra, mengatakan bahwa ekspektasi di Kairo Mesir itu berbeda jauh dengan yang dibayangkan saat santri masih berada di Indonesia. Sehingga membutuhkan bimbingan dari para senior atau kakak-kakak kelas yang lebih dulu di sana.

"Makanya para penerima beasiswa ini jangan bayangkan yang enak-enak dulu. Karena nanti kalau tidak sesuai dengan ekspektasi malah kemudian bisa mengendorkan semangat untuk belajar. Makanya kalian butuh bimbingan kakak-kakak kelas atau senior-senior yang sudah ada di sana untuk membangkitkan semangat dan minta dibimbing karena di Al Azhar itu butuh bimbingan supaya bisa diarahkan," tuturnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top