Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Keuangan Negara

Khawatir Kontraksi, Belanja Selalu Didesain Lebih Besar dari Pendapatan

Foto : ISTIMEWA

WIBISONO HARDJOPRANOTO Guru Besar Ekonomi dari Universitas Surabaya - Selama digunakan dengan benar, jauh dari korupsi, utang masih boleh. Tapi harus dikelola secara produktif, seperti mendatangkan investasi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah dinilai akan sulit mencapai zero deficit karena dari awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah didesain pengeluaran atau belanja negara selalu lebih besar dari pendapatan.

Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan pemerintah tidak akan berani mengandalkan sepenuhnya penerimaan negara untuk pembiayaan belanja negara karena khawatir perekonomian Indonesia akan terkontraksi.

Senada dengan Esther, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan penerbitan utang per akhir November 2023 sebesar 332 triliun rupiah, namun belum ada data tambahan utang pada Desember 2023 lalu. "Ekonomi kita dilema, kalau tidak utang, artinya tidak defisit, ekonomi akan kontraksi," jelas Anthony.

Rasionya Diturunkan

Sementara itu, Guru Besar Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan yang perlu diperhatikan adalah penggunaan utang itu sendiri, hendaknya dialokasikan pada kegiatan produktif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top