![Ketimpangan di Perdesaan Naik, Perkuat Sektor Pertanian](https://koran-jakarta.com/images/article/phpoe3zvg_resized.jpg)
Ketimpangan di Perdesaan Naik, Perkuat Sektor Pertanian
![Ketimpangan di Perdesaan Naik, Perkuat Sektor Pertanian](https://koran-jakarta.com/images/article/phpoe3zvg_resized.jpg)
sedangkan di perkotaan rasio Gini turun dari 0,404 menjadi 0,401 pada periode yang sama. Menanggapi hal itu, peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM, Sukamdi, mengemukakan penurunan rasio Gini nasional tidak paralel dengan indeks Gini antarwilayah, desa dan kota.
"Karena ketimpangan desa dan kota sejatinya adalah ketimpangan antarsektor ekonomi, yakni kota dengan sektor perdagangan dan sektor pertanian desa yang sama sekali tidak berkembang bahkan terus menurun," ungkap dia, ketika dihubungi, Senin (16/7).
Koefisien Gini atau rasio Gini berkisar antara nol hingga satu. Koefisien Gini bernilai nol menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna. Sedangkan semakin tidak merata distribusi pendapatan maka nilai rasio Gini makin mendekati satu.
Menurut Sukamdi, selama ekonomi nasional tidak berpihak pada pertanian yang basisnya adalah perdesaan maka tidak mungkin ekonomi desa akan meningkat.
Bahkan, desa akan terus menyumbang angka kemiskinan dan pengangguran. Kota pun tidak akan bisa menanggung beban urban karena desa tidak menawarkan apa-apa bagi pemuda desa.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya