Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketika TNI Wujudkan Mimpi Rakyat

Foto : ISTIMEWA

Jalan di Kampung Cisaat, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi yang becek (kiri) dan kondisi jalan yang bagus setelah dicor beton (kanan).

A   A   A   Pengaturan Font

Warga Kampung Cisaat, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, patut bersyukur. Betapa tidak, impian mereka memiliki Posyandu yang layak dan jalan beton laksana aspal terwujud sudah. Semua itu, berkat kehadiran Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 TA 2021 di desa ini.

"Ini benar-benar bagai mimpi menjadi kenyataan," ucap Kapendam Jaya, Letkol Arh Herwin Budi Saputra, pekan lalu.

Herwin menyebutan, pertimbangan memilih Desa Cisaat, antara lain karena lokasinya yang tidak jauh dari Ibu Kota sementara kehidupannya sangat tertinggal, jalanannya tanah becek, dan fasilitas Posyandunya nyaris rubuh.

"Sungguh miris. Kalau hujan bocor, dindingnya rembes dan lantai tergenang air. Fasilitas kesehatan kok begitu? Padahal, Posyandu sangat dibutuhkan untuk mengukur sejauh mana tingkat kesehatan ibu dan jenjang pertumbuhan anak," papar Kapendam.

Atas keprihatinan itulah, sejak 2 Maret 2021 Satgas TMMD ke-110 diturunkan ke desa tersebut. Mereka menyatu dan tinggal di rumah-rumah warga. Lantaran tinggal bersama, para warga pun tak lagi sungkan untuk curhat dan menyampaikan isi hati mereka tentang apa saja. Lepas tanpa beban. Tak lagi ada sekat antara TNI dan warga.

Bak "Tim Bedah Rumah", kehadiran Satgas TMMD diawali dengan merubuhkan Posyandulama yang sudah rapuh. Bahu-membahu bersama warga dalam semangat gotong royong, TNI bekerja dengan hati tutus dan ikhlas.

Puluhan kepala keluarga Warga Kampung Cisaat, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dengan sigap membantu Satgas TMMD ke-110 menggunakan peralatan apa adanya seperti cangkul, sekop, sendok, dan palu, di bawah terik matahari. Tenaga mereka sumbangkan untuk membangun Posyandu dan pengecoran jalan di wilayah RT 001 / RW 004. Di sinilah terlihat keharmonisan antara TNI dan rakyat tanpa sekat untuk membangun desa yang jauh tertinggal itu.

Inilah gambaran jati diri prajurit TNI yang berasal dari rakyat dan kembali untuk rakyat. Kemanunggalan TNI-rakyat adalah suatu sikap perilaku yang menyatu atau bersatu padunya TNI-rakyat tidak bisa terpisahkan, baik secara lahir maupun batin dalam rangka mewujudkan ketahanan wilayah untuk mencapai tujuan yang mulia.

Melalui kerja sama TNI-rakyat, Posyandu yang telah dirubuhkan kembali diperbaiki hingga menjadi bangunan yang layak. Dindingnya terbuat dari tembok berwarna cerah dengan halaman berlapis paving blok. Selain itu, dilengkapi pula dengan sarana penunjang pelayanan kesehatan yang memadai serta sarana bermain anak. Terpenting adalah tersedianya sarana air bersih.

Pada halaman depan Posyandu telah dipasang pagar pelindung batas aman bermain anak yang dihiasi tanaman dan berjejer bunga-bunga di atas pot. Sarana jalan pun sudah tidak becek di saat hujan setelah diperbarui dengan jalan beton sepanjang 210 meter, lebar 2,5 meter dan ketebalan 0,15 meter disertai drainase sepanjang 250 meter.

Sebab, selain memperbaiki Posyandu, secara paralel TMMD bergotong royong dengan warga memperbaiki jalan yang tadinya berupa tanah liat disulap menjadi jalan cor-coran sehingga tak lagi becek di saat musim penghujan.

Penyuluhan Bela Negara

Tak hanya melulu masalah fisik tetapi TMMD juga menyasar masalah non fisik. Masyarakat diberikan penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan, hokum, dan Kamtibmas, penyuluhan KB, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), bahaya narkoba, bahaya terorisme dan faham radikalisme, program stunting, pencegahan penularan Covid-19 melalui penerapan prokes, dan penyuluhan Penyakit Tidak Menular (PTM).

Penyuluhan bertempat di Aula Desa dan Saung Kuning Desa.

Tidak kurang 30 hari operasi bakti TNI tersebut digelar. Satgas TMMD diterjunkan dan tinggal di rumah-rumah warga. Untuk menjadi bagian dari keluarga yang diikuti, dengan niat tulus dan ikhlas untuk mengabdi membangun desa setempat.

Tepat pada Rabu (31/3), masa bakti itupun harus berakhir. Suasana haru tak terelakkan ketika melepas kepergian Satgas TMMD. "Tak sedikit warga yang meneteskan air mata saat melepas kepulangan para prajurit," ujar Kapendam Jaya selaku Dansatgas Penerangan TMMD ke-110 yang menyaksikan suasana haru-biru itu.

Penutupan TMMD ke-110 dilakukan Bupati Eka Supria Atmaja yang diwakili H Ucu memberikan apresiasinya. "Manunggal bersama rakyat tidak sekadar slogan TNI. Bisa dibuktikan pada program TMMD. Kegiatan ini juga mampu mengetuk kepedulian sejumlah elemen masyarakat," ujarnya.

William dan Yunanto, warga asli Kampung Cisaat RT 004 / RW 001 memberikan tanggapan tentang kegiatan TMMD ke-110; "Kami sangat bersyukur kampung kami dibangun, sekarang ada Posyandu dan jalannya juga sudah mulus. Ini berkat gotong royong TNI bersama masyarakat. Terima kasih kepada TNI," kata Yunanto.

Program TMMD merupakan upaya terpadu TNI dan pemerintah daerah untuk mempercepat kesetaraan hidup, dengan harapan kesejahteraan masyarakat desa lebih meningkat dengan prioritas masyarakat yang hidupnya masih berada di bawah garis kemiskinan. Namun program ini hanya dapat terlaksana dengan baik apabila terbangun kerja sama dari semua pihak melalui koordinasi yang baik pula.

Pijakan program TMMD adalah UU No 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 7 ayat 2 menggariskan salah satu bentuk tugas dari Operasi Militer Selain Perang yang dilaksanakan TNI adalah untuk memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta, serta Pasal 8 yakni melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Diapari S

Komentar

Komentar
()

Top