Keterlibatan Korut di Ukraina Tingkatkan Risiko Keamanan
Tentara Korut l Pemimpin Korut, Kim Jong-un, berfoto dengan pasukan khusus tentara yang berada di kamp pelatihan di komando wilayah barat pada 2 Oktober lalu. Sejumlah analis mengatakan bahwa pengerahan pasukan Korut untuk membantu Russia dalam perang melawan Ukraina tidak semata berdampak signifikan pada pertempuran di lapangan, tetapi dapat mempengaruhi kepentingan keamanan di Asia, Eropa, dan tempat lain.
Pada 24 Oktober lalu, anggota parlemen Russia memberikan suara bulat untuk meratifikasi perjanjian dengan Korut yang mengatur bantuan bersama jika salah satu pihak menghadapi agresi. Sedangkan Korsel memperingatkan pihaknya tidak akan tinggal diam atas pengerahan pasukan oleh Korut itu.
"Kita tidak lagi berada dalam konflik antara Russia dan Ukraina, tetapi antara Russia, Korut, dan Ukraina," kata Marie Dumoulin dari Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
Namun para analis mengatakan tidak jelas bagaimana pasukan Korut akan digunakan dalam apa yang telah menjadi perang gesekan Russia melawan Ukraina, dan menambahkan pasukan Korut tidak memiliki pengalaman tempur.
"Saya tidak yakin bahwa pengiriman beberapa ribu tentara Korut, yang tingkat pelatihannya tidak kita ketahui, akan membuat banyak perbedaan di medan perang dalam hal operasional," kata Dumoulin.
"Bagaimanapun, 10.000 tentara bukanlah jumlah yang banyak," kata Isabelle Facon dari Yayasan Penelitian Strategis yang berpusat di Prancis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya