Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Sifilis Bersama IDI Botawa
Foto: iStockphotoSifilis, atau yang dikenal sebagai raja singa, menjadi salah satu penyakit menular seksual (IMS) yang perlu mendapatkan perhatian serius di Indonesia. Sejak tahun 2022, jumlah penderita sifilis di Indonesia mencapai 20.783 kasus.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang dapat menyerang pria maupun wanita. Penularannya terjadi melalui kontak seksual, menjadikan edukasi kesehatan dan perilaku aman dalam berhubungan seksual sebagai langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Untuk itu, IDI Cabang Botawa dengan alamat website idibotawa.org, memberikan informasi pengobatan agar anda semua terhindar dari penyakit ini.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit sifilis?
IDI Botawa menjelaskan bahwa penyakit sifilis, atau yang dikenal juga sebagai raja singa, adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Faktor penyebabnya meliputi:
1. Terinfeksi bakteri
Infeksi bakteri Treponema pallidum adalah penyebab utama sifilis. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil pada kulit atau selaput lendir saat berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi.
2. Adanya kontak seksual
Faktor penyebab lainnya, sifilis paling sering menyebar melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, kontak langsung dengan luka atau lesi pada kulit penderita juga dapat menyebabkan penularan.
3. Penularan dari ibu ke bayi
Penyakit sifilis karena ibu dapat menularkan infeksi kepada bayinya selama persalinan, yang disebut sifilis kongenita. Penting bagi ibu hamil untuk rutin selalu cek kesehatan.
4. Berganti-ganti pasangan seksual
Memiliki banyak pasangan seksual tanpa menjalani pemeriksaan kesehatan dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang setia dapat menurunkan risiko terkena sifilis.
5. Hubungan seksual pada sesama jenis
Pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis, memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi sifilis. Hubungan seksual yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai penyakit di kemudian hari.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati sifilis?
Pengobatan sifilis umumnya dilakukan dengan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi, yaitu Treponema pallidum. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan IDI untuk mengobati sifilis meliputi:
1. Erysanbe
Erythromycin adalah antibiotik golongan makrolida yang mempunyai spektrum luas, dan Erysanbe, yang mengandung erythromycin, adalah obat antibiotik yang dapat diresepkan oleh dokter untuk mengobati sifilis.
2. Penisilin
Penilisin adalah obat kedua yang digunakan untuk mengobati sifilis. Dosis yang diberikan adalah satu suntikan untuk sifilis tahap awal. Namun, jika sifilis laten terjadi selama lebih dari satu tahun, dosis tambahan diperlukan. Penisilin aman digunakan pada wanita hamil karena merupakan pengobatan utama untuk semua stadium sifilis.
Sebelum pengobatan dimulai, dokter biasanya melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan menentukan stadium penyakit. Pengobatan sifilis yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
(IKN)
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal