Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kesultanan Sulu Filipina Invasi Malaysia, Lalu Sabah Punya Siapa? 

Foto : Istimewa

Para Milisi Kesultanan Sulu

A   A   A   Pengaturan Font

Malaysia dan Filipina kini tengah terlibat dalam perseteruan merebutkan wilayah sengketa ini melibatkan Kesultanan Sulu. Milisi bersenjata dari wilayah Sulu Filipina akan melakukan serangan dan invasi ke sekitar kota Lahad Datu di wilayah Timur Sabah, Malaysia.

Laporan ini disebutkan langsung oleh seorang sumber senior Pemerintah Filipina. Ia mengatakan 19 walikota dari wilayah-wilayah Barat Daya Filipina itu sudah bersepakat untuk melakukan invasi pada Februari mendatang. Tak hanya itu, pemerintah Filipina juga dilaporkan mendukung aksi ini.

"Pertemuan 1 Desember dilakukan oleh seorang pejabat yang dipilih secara lokal di provinsi Sulu, yang mengumpulkan 19 wali kota Kepulauan Sulu untuk membahas rencana pembentukan Tentara Kerajaan Sulu dengan target merekrut hingga 600 orang untuk menyerbu Sabah," ujar pejabat itu, dikutip dari South China Morning Post akhir pekan kemarin.

Milisi bersenjata Sulu merupakan sebuah kelompok bersenjata yang berkembang di wilayah Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Kelompok ini mendiami wilayah-wilayah yang dulunya dikuasai oleh Kesultanan Sulu.

Pada saat Kesultanan Sulu masih berdiri dari abad ke-15 hingga awal abad ke-20, wilayah kekuasaan kesultanan yang beraliran Islam ini sangatlah luas. Bahkan, kekuasaan Kesultanan Sulu juga mencakup beberapa wilayah Kalimantan wilayah Timur.

Di tahun 1878, Spanyol dikabarkan membeli wilayah itu dari Kesultanan Sulu. Kemudian pada Protokol Madrid 1885, Spanyol menyerahkan wilayah itu pada Inggris. Setelah Malaysia merdeka, wilayah itu diberikan London menjadi bagian integral kedaulatan milik Kuala Lumpur.

Beberapa pihak di Filipina sendiri beberapa kali belum bisa menerima hal ini. Banyak pihak di Negeri Tagalog mengatakan bahwa sebenarnya bekas wilayah Kesultanan Sulu merupakan milik Filipina. Terbaru, pada tahun 2020 lalu, Menteri Luar Negeri, Teodoro Locsin, bahkan sempat menyebutkan dalam akun Twitternya bahwa Sabah bukanlah milik Malaysia.

Tak hanya Menlu Filipina, di tahun 2013 lalu milisi Sulu sempat mengepung wilayah kota Lahad Datu yang terletak di bibir pantai timur Sabah. Meski begitu, pengepungan itu tidak dibantu dan dilakukan atas perintah Pemerintah Filipina. Pengepungan itu dilakukan selama satu bulan dan berakhir setelah Malaysia memenangkan pertarungan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan kepada wartawan bahwa laporan invasi kali ini adalah "berita palsu." Juru bicara militer Filipina di Sulu, Letnan Jerrica Angela Manongdo, mengatakan bahwa laporan media "tidak memiliki dasar."

"Kami segera menyelidiki masalah ini ketika kami mengetahui laporan berita. Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, tidak ada hal seperti itu," katanya kepada Arab News.

"Kami tidak tahu apa motif di balik (laporan) itu."

Manongdo menambahkan bahwa pejabat daerah di Sulu memang telah mengadakan pertemuan awal bulan ini. Tetapi hanya untuk membahas cara memperkuat perbatasan laut nusantara dan tanggap bencana.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top