Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi

Kesiapsiagaan Hadapi Covid-19 Jangan Kendor

Foto : istimewa

Direktur Jenderal  Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Adwil Kemendagri), Safrizal ZA

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam menghadapi Covid-19 jangan sampai lengah dan kendor karena kasus penularan wabah Korona ini belum berakhir, meski tengah melandai.

Peringatan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Adwil Kemendagri) Safrizal ZA dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/5).

Menurut Safrizal, Pemda harus tetap siaga mengantisipasi lonjakan kenaikan kasus Covid-19 akibat mudik lebaran. "Kepada pemda (pemerintah daerah) kami meminta agar tetap siaga merespons, jika ada indikasi kenaikan Covid-19 karena mudik Lebaran," katanya.

Diakuinya, untuk saat ini memang bisa dikatakan kasus penularan virus tengah melandai. Di satu kabupaten rata-rata terdapat 5 kasus Covid-19 per hari. Namun, ia mengingatkan akan potensi lonjakan kasus yang bisa terjadi karena adanya libur panjang lebaran.

"Apabila tiba-tiba terdapat lonjakan 25 kasus karena libur lebaran, berarti mengalami kenaikan sebanyak 5 kali lipat. Nah, terhadap situasi ini kita minta respons dari satgas dan pemda untuk melakukan pencegahan sedini mungkin," ujarnya.

Jika kemudian, kata dia, ada peningkatan kasus Pemda harus segera mengambil langkah cepat dan tepat. Secepatnya lakukan relokasi terhadap pasien yang positif terkena virus. Respon cepat ini sangat penting, agar penularan jangan terus berkembang. Di samping itu, ketaatan para petugas kesehatan akan protokol kesehatan jangan sampai kendor.

"Jaga terus kesehatan dan pemda tetap terus siaga. Untuk penyebaran Covid-19 di luar Jawa-Bali itu sendiri memang kita akui menunjukkan tren yang membaik. Terbukti 131 daerah telah masuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Daerah yang masuk dalam level tersebut diperbolehkan berkegiatan dengan kapasitas 100 persen, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Jumlah kasus, kata Safrizal, memang masih ada, tetapi trennya terus menurun. Selain itu, hal yang menggembirakan angka kematian akibat Covid-19 juga terus menurun. Kendtai demikian, dia mengingatkan, angka kasus yang terus menurun bukan berarti tidak ada kasus.

"Masih ada kasus, artinya sepanjang masih ada, kita masih ada potensi naik turunnya. Kalau kita tidak taat protokol kesehatan kasus bisa naik lagi, tapi kalau kita konsisten, kasus bisa menurun terus. Selain itu, pada penetapan PPKM terakhir, terdapat 29 daerah di Pulau Jawa yang masuk dalam kategori level 1. Sementara daerah yang berada di level 2 juga semakin membaik, walaupun masih ada dua daerah di Jawa-Bali yang berada di level 3," terangnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top