Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Kesenjangan

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemkab Merangin.

Ilustrasi. Wakil Bupati Merangin, Provinsi Jambi H Mashuri saat menyampaikan bantuan kepada warga korban banjir di Desai Sungai Limau Tabir Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo sendiri mengakui bahwa pandemi Covid-19 membuat target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs semakin sulit tercapai. Pandemi telah memberikan dampak negatif untuk seluruh sektor. Bukan hanya di SDGs Indonesia saja yang sulit tercapai, SDGs di seluruh dunia juga akan sulit tercapai. Tantangan mencapai target SDGs semakin berat. Pandemi mengakibatkan krisis kesehatan dan perekonomian yang memperkeruh capaian SDGs.

Meski semakin sulit memenuhi target SDGs, bukan berarti targetnya diturunkan. Pemerintah harus bisa menciptakan terobosan baru. Inovasi harus terus dikembangkan secara maksimal, misalnya bekerja sama dengan peneliti, akademisi, dan institusi karena mereka mempunyai keunggulan masing-masing.

Berharap pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sepertinya mustahil. PEN 2020 yang menelan anggaran hampir 700 triliun dan di 2021 sebesar 256 triliun rupiah, ternyata hanya bisa untuk menyambung hidup masyarakat bawah, belum mampu meniadakan kemiskinan seperti tujuan pertama SDGs. Pemerintah butuh dana jauh lebih besar dari itu untuk memenuhi target SDGs. Melakukan hak tagih piutang negara dari BLBI bisa menjadi salah satu opsi yang dilakukan pemerintah. Sampai saat ini hak tagih tersebut masih aktif karena Presiden belum pernah menghapusnya. n

Komentar

Komentar
()

Top