Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelompokan Negara I Kesejahteraan Kelas Menengah Bawah Harus Diperhatikan

Kesenjangan Pendapatan Picu RI Turun Kelas

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, menegaskan turun kelasnya RI karena program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kurang efektif menahan penurunan pendapatan masyarakat menengah bawah.

"GNI per kapita pada 2019 lebih banyak didongkrak oleh pendapatan segelintir kelompok, bukan karena kenaikan pendapatan semua kelompok masyarakat. Saat kelompok menengah bawah dengan jumlah yang signifikan tergerus pendapatannya, maka otomatis secara rata-rata turun kembali," kata Tauhid.

Sementara itu, program PEN pada 2020 yang diharapkan menahan penurunan pendapatan ternyata tidak mampu. Dari 695,2 triliun rupiah yang dianggarkan, realisasinya hanya mencapai 579,78 triliun rupiah atau 83,34 persen.

"Meskipun program PEN ini sangat besar realisasinya pada triwulan terakhir, namun tampaknya tidak bisa menjadi pendorong lebih besar pemulihan ekonomi nasional pada triwulan terakhir," kata Tauhid kepada Koran Jakarta, Rabu (10/2).

Bantuan sosial dalam bentuk sembako dan nonsembako yang digelontorkan sebesar 220,39 triliun rupiah faktanya tidak mendorong konsumsi makanan dan minuman. Bahkan, konsumsi makanan dan minuman, selain restoran mengalami koreksi 1,39 persen (yoy) pada triwulan keempat 2020.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top