Kesempatan Kerja di Desa Makin Terbatas
"Petani bisa diarahkan untuk diversifikasi mengusahakan 'cash crops' seperti hortikultura berupa sayur-mayur dan aneka buah-buahan selain tanaman pangan yang memberi tambahan pendapatan yg memadai, termasuk pengusahaan hortikultura di atap rumah (roof top) jika lahannya berkurang," papar Dwijono.
Pada kesempatan lain, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengakui produksi yang melandai memang terjadi. Begitu pula penurunan kualitas lahan pertanian (degradasi agroekosistem), perubahan iklim, sampai ketidakpastian harga juga menjadi persoalan serius yang dihadapi petani.
Kepemilikan lahan menurut data sensus pertanian 2003-2013 menunjukkan lima juta petani gurem keluar dari pertanian. Hal itu berarti ada lahan yang hilang atau terkonversi.
Selain konversi, soal bagi waris juga menjadi penyebab makin rendahnya luasan kepemilikan lahan. Kalaupun tidak, petani sering kali melepas lahan pertaniannya karena adanya kebutuhan yang mendesak, sementara hasil dari lahan tidak memadai atau menurun.
"Jadi, penurunan kepemilikan lahan problem besarnya karena pendapatan yang rendah dan waris," kata Said.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya