Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kerja Keras Mengatasinya, BKKBN: Prevalensi Stunting NTB Berkorelasi Erat dengan Angka Kesuburan yang Tinggi

Foto : ANTARA/HO-BKKBN

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

A   A   A   Pengaturan Font

"Demikian juga stunting ada relasi dengan angka kematian bayi. Di NTB, angka kematian bayi 24,64 per seribu. Ini adalah angka neonatus atau umur bayi kurang dari 28 hari. Sedangkan balita angka kematiannya 29,37 per seribu," katanya.

Kemudian, berdasarkan hasil Long Form SP 2020 BPS, angka kematian bayi dan angka kematian balita di NTB di atas angka rata-rata nasional, yaitu 16,83 kematian per seribu bayi dan 19,83 kematian per seribu balita.

Oleh karenanya, Hasto menyoroti bahwa untuk menurunkan angka stunting di NTB, pemerintah daerah setempat harus berusaha keras menekan, baik angka TFR maupun Angka Kematian Bayi (AKB)-nya.

Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan kontrasepsi KB di NTB, karena risiko kematian ibu dan anak dipengaruhi oleh hamil dengan risiko "4 Terlalu", yakni hamil di usia yang terlalu muda, hamil pada waktu yang terlalu dekat, hamil terlalu banyak atau sering, dan hamil pada usia yang terlalu tua.

"Di NTB, angka 4 Terlalu tersebut cukup tinggi," kata dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top