Kereta Api Cepat Diharapkan Bisa Menjangkau Lebih Luas ke Berbagai Daerah
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberi sambutan dalam acara Hari Ulang Tahun ke-9 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan ulang tahun pertama operasional Whoosh, di Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Foto: ANTARA/HO-Humas KemenhubJakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap infrastruktur kereta api cepat Whoosh bisa lebih berkembang dan mampu menjangkau lebih luas ke berbagai daerah di Indonesia.
"Ke depan, kita berharap proyek Whoosh tidak hanya sampai di Bandung. Saya berharap makin berkembang dan menjangkau daerah lebih luas, dengan target selanjutnya dapat mencapai Surabaya," kata Menhub dalam acara Hari Ulang Tahun ke-9 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan ulang tahun pertama operasional Whoosh, di Jakarta, Kamis.
Menhub memberikan apresiasi atas keberhasilan kerja sama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan PT KCIC dalam merealisasikan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni kereta api cepat Jakarta-Bandung Whoosh.
Menurutnya, keberhasilan itu dicapai berkat kolaborasi solid antara pemerintah, melalui DJKA dan PT KCIC. Antusiasme masyarakat terhadap Whoosh terbukti dengan lebih dari 5,3 juta penumpang yang telah menaiki Whoosh di tahun pertama pengoperasiannya.
"Saya sangat mengapresiasi kerja sama ini dan berharap kolaborasi akan semakin kuat," ujar Menhub.
Menhub menilai keberadaan kereta cepat telah meningkatkan daya saing Indonesia menjadi lebih baik di kancah internasional secara umum, dan Asia Tenggara secara khusus.
Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan,Whoosh terus berkembang dan meningkatkan kapasitas serta kualitas pelayanannya.
Dwiyana menjelaskan, frekuensi perjalanan Whoosh meningkat dari 4 KA per hari, bertahap menjadi 8 KA sampai dengan saat ini 48 KA per hari.
Tren pertumbuhan penumpang pun meningkat dari awalnya hanya 14 ribu sampai dengan 17 ribu penumpang per hari, hingga mencapai hingga 24 ribu penumpang per hari. Selanjutnya Whoosh akan menerapkan strategi peningkatan ridership.
Dwiyana mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menambah jumlah KA menjadi 62 KA per hari, mengubah pola KA komuter dengan headway setiap 30 menit, serta rencana membuka Stasiun Karawang untuk pelayanan penumpang.
"Aksesibilitas stasiun Tegalluar Summarecon juga diharapkan akan menambah jumlah penumpang secara signifikan," kata Dwiyana.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung