
Keren Daerah Lain Bisa Tiru Ini, SPPG Pulogebang Olah Sisa Makanan Program MBG Jadi Pakan Ikan
Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari meninjau fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis, di Pulogebang, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2025).
Foto: ANTARA/HO-KSPJakarta- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang, Jakarta Timur, berinisiatif untuk memanfaatkan sisa makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai limbah organik dalam budi daya maggot untuk kebutuhan pakan ikan.
Hal itu dikatakan Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu, dalam upaya mengoptimalkan sektor ekonomi dari sisa makanan MBG yang tidak dihabiskan peserta.
"Maggot itu adalah bahan larva yang akan jadi pakan dari ikan dan seterusnya. Jadi food waste-nya pun juga akan dioptimalkan untuk kegiatan ekonomi," katanya.
Dalam agenda tinjauan ke dapur SPPG di Pulogebang, Jumat (10/1), Qodari M. Qodari juga mendapatkan laporan terkait food waste, dimana masih ada sebagian kecil siswa yang tidak menghabiskan makanan.
"Data tersebut akan menjadi acuan untuk mengevaluasi dan menyesuaikan menu MBG agar lebih disukai anak-anak," ujarnya.
Menurut Qodari, inisiatif sisa makanan MBG menjadi limbah organik dalam budi daya maggot merupakan bagian dari penyempurnaan Program MBG.
Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan skala program untuk mencapai target yang lebih besar di tahun 2025 hingga 2029.
Selain mengecek kualitas makanan, Qodari juga mengusulkan sistem penilaian berupa rating untuk setiap dapur SPPG, rating tersebut bisa menggunakan skala 1-5 yang paling tinggi.
Dengan adanya evaluasi sistematis, inovasi pengelolaan limbah dan penyesuaian terhadap selera lokal usai kunjungan ke dapur SPPG, diharapkan Program MBG dapat semakin mengalami penyempurnaan sebagai langkah nyata meningkatkan gizi anak-anak secara nasional.
- Baca Juga: TNI AU lakukan modifikasi cuaca untuk cegah banjir
- Baca Juga: Paulus Tannos Ajukan Permohonan Jaminan
"Intinya nanti kan bisa ada penilaian, bisa ada skor dari masing-masing SPPG, kalau sudah 5 ya berarti itulah standar yang diharapkan,” katanya.
Berita Trending
- 1 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 2 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 3 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 4 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 5 Lingkungan Hidup, Pemerintah Bakal Terapkan Sanksi Paksaan di Puncak
Berita Terkini
-
Waisak Nasional 2025 Akan Digelar di Candi Borobudur
-
Klinik Gigi Damessa Buka Cabang Baru di Pondok Bambu Jakarta Timur
-
Terkait Kasus Kapolres Ngada, Kapolda NTT Mengaku Siap Dikritik, tapi Siap Nggak untuk Mundur?
-
Dwayne Johnson Ungkap Detail Terkini Film Terbaru dengan Sentuhan Klasik ala Scorsese
-
Sampah Kerap Menumpuk Selama Libur Lebaran, KLH Keluarkan Surat Edaran