Kamis, 30 Jan 2025, 00:13 WIB

Keren Ada Pembagian Angpao, Daop 6 Yogyakarta Catat 46.463 Penumpang Gunakan KA saat Libur Imlek

KAI Daop 6 Yogyakarta menghibur penumpang KA dengan pertunjukan barongsai, Rabu (29/1/2025).

Foto: ANTARA/HO-Daop 6 Yogyakarta

Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 46.463 penumpang naik dan turun di sejumlah stasiun wilayah operasinya saat perayaan Tahun Baru Imlek 2025 pada Rabu (29/1).

"Jumlah ini masih bisa bertambah sampai pukul 24.00 WIB," ujar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, Stasiun Yogyakarta menjadi yang paling sibuk dengan jumlah penumpang terbanyak mencapai 21.851 orang, disusul Stasiun Lempuyangan 11.003 orang, dan Stasiun Solo Balapan 6.698 orang.

Berbagai kegiatan bertema Imlek diselenggarakan KAI Daop 6 untuk menghibur pelanggan di Stasiun Yogyakarta, seperti pertunjukan barongsai, serta pembagian angpao dan voucher menarik.

"Imlek adalah momentum yang penting, tidak hanya untuk merayakan budaya tetapi juga untuk menyampaikan harapan dan semangat baru," tutur dia.

Hingga masa libur panjang Isra' Mi'raj dan Imlek berakhir pada Jumat (31/1), jumlah akumulasi penumpang yang naik dari stasiun di Daop 6 diperkirakan mencapai 186.056 orang, sedangkan penumpang yang turun diperkirakan mencapai 175.223 orang.

Dia menyebut puncak keberangkatan penumpang dari stasiun Daop 6 terjadi pada 28 Januari, dengan jumlah mencapai 31.217 orang, hampir sama dengan masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Sementara itu, jumlah penumpang yang turun tercatat melebihi periode Nataru.

"Di long weekend sebanyak 32.382 orang dan pada saat Nataru 29.600 orang saja," ujar dia.

Sebelumnya, KAI Daop 6 telah menyiapkan enam KA tambahan keberangkatan dari Stasiun Solo Balapan, Klaten, Yogyakarta, Lempuyangan, dan Wates untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang selama libur panjang.

Selain menambah jumlah perjalanan KA, pihaknya juga meningkatkan pengawasan di area keberangkatan dan kedatangan, serta penambahan petugas pelayanan di stasiun-stasiun utama.

"Kami senantiasa berupaya menjadikan stasiun kereta api sebagai ruang publik yang tidak hanya fungsional tetapi juga menyenangkan dan ramah bagi seluruh masyarakat," kata Krisbiyantoro.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: