Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kerasnya Dunia Medis Abad Pertengahan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada abad pertengahan, dunia kesehatan masih berdasarkan takhayul dan mengandalkan tumbuh-tumbuhan. Seiring berjalannya waktu, ilmuwan belajar lebih banyak tentang cara kerja tubuh manusia dan penemuan-penemuan baru dalam penanganan medis pun mulai bermunculan.

Periode abad pertengahan (medieval period/middle age) yang sering disebut abad kegelapan Eropa, berlangsung dari sekitar tahun 476 M hingga 1453 M, dimulai sekitar jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Setelah abad pertengah ini datanglah awal Renaisans atau zaman penemuan.
Pada abad pertengahan, apoteker atau dukun perempuan yang memiliki pengetahuan obat-obatan akan menyediakan racikan jamu dan ramuan. Pada abad yang invasi militer memecah Eropa barat menjadi wilayah-wilayah kecil yang dijalankan oleh penguasa feodal. Mereka hidup dalam perbudakan pedesaan.
Kesehatan zaman itu sangat memprihatinkan. Pada 350 M, harapan hidup rata-rata manusia antara 30-35 tahun, dan 1 dari 5 anak meninggal saat lahir. Tidak ada layanan untuk kesehatan atau pendidikan masyarakat saat ini amat buruk.
Teori-teori ilmiah memiliki sedikit kesempatan untuk berkembang atau menyebar. Orang-orang masih percaya takhayul. Mereka tidak membaca atau menulis, dan tidak ada sekolah. Hanya di biara-biara ada kesempatan untuk belajar dan sains untuk melanjutkan. Seringkali, hanya biarawan yang bisa membaca dan menulis.
Di seluruh Eropa, kualitas praktisi medis amat buruk dan orang jarang menemui dokter, meskipun mereka mungkin mengunjungi dukun perempuan setempat atau penyihir, yang akan memberikan jamu atau jampi. Gereja adalah institusi penting, dan orang-orang mulai mencampur atau mengganti mantra dengan mantra mereka dengan doa dan permohonan kepada orang-orang suci bersama dengan obat herbal.
Dengan doa harapan pertobatan atas dosa dapat membantu, orang-orang melakukan penebusan dosa dan pergi berziarah. Hal ini dilakukan untuk menyentuh peninggalan orang suci sebagai cara untuk menemukan obatnya.
Beberapa biarawan, seperti Benediktin, merawat orang sakit dan mengabdikan hidup mereka untuk itu. Yang lain merasa bahwa pengobatan tidak sesuai dengan iman. Selama Perang Salib, banyak orang melakukan perjalanan ke Timur Tengah dan belajar tentang pengobatan ilmiah dari teks-teks Arab.
Herbal sangat penting dan biara memiliki kebun herbal yang luas untuk menghasilkan herbal. Apoteker atau penyihir lokal juga bisa menyediakan jamu. Untuk itu, mereka menggunakan biji-bijian untuk mengobati sakit kepala.
Buku abad pertengahan yang paling terkenal tentang herbal mungkin adalah Red Book of Hergest atau Buku Merah Hergest yang ditulis dalam bahasa Welsh sekitar tahun 1390 M.
Sedangkan rumah sakit selama abad pertengahan lebih seperti rumah perawatan hari ini, atau rumah untuk lansia dan membutuhkan. Mereka menampung orang-orang yang sakit, miskin, dan buta, serta para peziarah, musafir, yatim piatu, orang-orang dengan penyakit mental, dan individu-individu yang tidak punya tempat lain untuk pergi.
Ajaran Kristen menyatakan bahwa orang harus menyediakan keramahan bagi mereka yang sangat membutuhkan, termasuk makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis jika perlu. Selama abad pertengahan awal, orang tidak banyak menggunakan rumah sakit untuk merawat orang sakit, kecuali mereka memiliki kebutuhan spiritual tertentu atau tempat tinggal.

Rumah Sakit
Sebenarnya ketika itu biara di seluruh Eropa memiliki beberapa rumah sakit. Lembaga itu memberi perawatan medis dan bimbingan spiritual. Hotel-Dieu yang didirikan di Lyons pada 542 SM dan Hotel-Dieu of Paris, didirikan pada 652 SM merupakan contohnya.
Sementara itu Saxon membangun rumah sakit pertama di Inggris pada 937 M. Banyak lagi yang menyusul setelah Penaklukan Norman pada 1066, termasuk St Bartholomew's of London, dibangun pada 1123 M, yang tetap menjadi rumah sakit besar hingga saat ini.
Hospitium adalah rumah sakit atau hospice bagi para peziarah. Belakangan, rumah sakit berkembang dan menjadi lebih seperti rumah sakit saat ini. Seorang biarawan memberi perawatan medis dan orang awam membantu mereka.
Kebutuhan kesehatan masyarakat, seperti perang dan wabah penyakit abad ke-14, menyebabkan lebih banyak rumah sakit. Dalam melakukan tindakan operasi, tukang ahli bedah abad pertengahan menggunakan alat khusus untuk menghilangkan panah di medan perang. Tentara yang terluka saat perang menyumbang kemajuan dalam ilmu bedah dengan menemukan keterampilan yang berguna untuk merawat tentara yang terluka.
Untuk bahan antiseptik para biarawan dan ilmuwan menemukan beberapa tanaman berharga dengan kualitas anestesi dan antiseptik yang kuat. Orang menggunakan anggur sebagai antiseptik untuk membersihkan luka dan mencegah infeksi lebih lanjut.
Ini akan menjadi pengamatan empiris, karena pada saat itu orang tidak tahu bahwa infeksi disebabkan oleh kuman. Selain anggur, ahli bedah menggunakan salep dan kauterisasi saat merawat luka. Banyak yang melihat nanah sebagai pertanda baik bahwa tubuh sedang membersihkan diri dari racun dalam darah.
Masyarakat saat itu belum paham cara kerja infeksi. Orang tidak mengaitkan kurangnya kebersihan dengan risiko infeksi. Banyak orang terluka menjadi fatal karena alasan tidak tahu jika berhubungan dengan kebersihan. hay/I-1

Era Renaisans Merevolusi Dunia Kesehatan

Revolusi medis di Eropa terjadi bersama dengan revolusi ilmu pengetahuan yang terjadi yang disebut dengan zaman Renaisans (Renaissance). Berasal bahasa Latin renaitre yang terdiri dari dua kata, yakni re berarti kembali dan naitre berarti lahir, zaman ini menggelorakan kembali semangat intelektualitas pada era Yunani dan Romawi.
Renaisans dimulai dari tahun 1450-an dan seterusnya, ketika abad pertengahan memberi jalan kepada Renaisans, zaman penemuan. Pada era ini para ilmuwan belajar lebih banyak tentang cara kerja tubuh manusia, dan penemuan-penemuan baru, seperti vaksinasi, muncul.
Zaman ini membawa tantangan dan solusi baru dalam dunia medis. Girolamo Fracastoro (1478-1553), seorang dokter dan sarjana Italia, menyarankan bahwa epidemi dapat berasal dari patogen di luar tubuh.
Dia mengusulkan bahwa ini mungkin menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung. Ia memperkenalkan istilah fomites yang berarti rabuk, untuk barang-barang, seperti pakaian, yang dapat menampung patogen dari mana orang lain dapat menangkapnya.
Dia juga menyarankan menggunakan merkuri dan guaiacol sebagai obat untuk sipilis. Guaiacol adalah minyak dari pohon Palo Santo, wewangian yang digunakan dalam sabun. Sementara itu Andreas Vesalius (1514-1564), seorang ahli anatomi dan dokter Flemish, menulis salah satu buku paling berpengaruh tentang anatomi manusia De Humani Corporis Fabrica atau Tentang Struktur Tubuh Manusia.
Untuk mendapatkan pengetahuan Flemish membedah mayat, memeriksanya, dan merinci struktur tubuh manusia. Perkembangan teknis dan percetakan saat itu membuatnya mampu menerbitkan buku. Hal ini didukung dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada sekitar 1450-an.
William Harvey (1578-1657), seorang dokter Inggris, adalah orang pertama yang menggambarkan dengan tepat sirkulasi sistemik dan sifat-sifat darah, dan bagaimana jantung memompanya ke seluruh tubuh.
Sebelumnya di dunia Islam, Avicenna atau Ibnu Sina (980-1037) telah menulis Al-Qanun fi At-Tibb atau The Canon of Medicine. Buku ini berasal dari perincian tentang pengobatan Yunani, India dan Muslim. Para sarjana menerjemahkannya dan, pada waktunya, menjadi bacaan penting di seluruh pusat pembelajaran Eropa Barat.
Ibnu Sina telah memulai mempelajari jantung sebelumnya yang dilakukan pada 1242 M. Sayangnya ia belum sepenuhnya memahami tindakan pemompaan jantung dan bagaimana organ ini mengalirkan darah ke setiap bagian tubuh.
Paracelsus (1493-1541), seorang dokter, sarjana, dan okultis Jerman-Swiss, memelopori penggunaan mineral dan bahan kimia dalam tubuh. Dia percaya bahwa penyakit dan kesehatan bergantung pada keharmonisan manusia dengan alam. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top