Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 16 Jan 2025, 03:03 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Nilai Penggunaan Dana Zakat untuk Program MBG Tak Tepat

Foto: Koran Jakarta/M. Fachri

Usulan penggunaan dana zakat masyarakat untuk mendukung program MBG dinilai tidak sesuai dengan tujuan zakat dan bahkan memalukan jika dilaksanakan karena peruntukannya berbeda.

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto menilai usulan penggunaan dana zakat masyarakat untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak sesuai dengan tujuan zakat dan bahkan memalukan jika ­diterapkan.

1736956294_80253cdb22d56dcd7c96.jpg

“Sampai saat ini saya belum mendengar usulan itu ya. Semua itu keputusan ada di Presiden. Jadi, sabar ya,” ujar AM Putranto saat dimintai tanggapan, di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, kemairn.

Ketika ditanya pandangannya terkait penggunaan dana zakat untuk Program MBG, Putranto menegaskan bahwa dana zakat memiliki peruntukan yang berbeda. “Ya, apa ya seperti itu? Ya enggak kan? Gunanya zakat kan bukan untuk itu,” katanya.

Ia menambahkan Presiden Prabowo Subianto sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk program tersebut sebesar 71 triliun rupiah yang ditujukan untuk siswa, ibu hamil, dan pesantren. “Karena Presiden sudah berniat baik dan tulus untuk memberikan terbaik untuk Bangsa Indonesia, kepada siswa-siswa, ibu hamil, pondok pesantren, sudah dianggarkan sejumlah 71 triliun rupiah,” katanya.

Putranto menekankan dengan adanya alokasi anggaran yang besar dari pemerintah, tidak seharusnya dana zakat dialokasikan untuk Program MBG. “Jadi, nggak ada yang ngambil dari zakat, itu sangat memalukan itu ya, bukan seperti itu ya kami,” katanya.

Sebelumnya usulan terkait pemanfaatan dana zakat untuk MBG disampaikan oleh Ketua DPD RI Sultan B. Najamuddin di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (14/1). Dana zakat itu dikumpulkan dari masyarakat untuk memaksimalkan implementasi Program MBG.

“Saya melihat ada DNA dari negara kita, dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong-royong. Nah kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga,” katanya.

Calon Mitra

Terpisah, Badan Gizi Nasional (BGN) hingga saat ini masih terus menyeleksi calon mitra untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.

“Semua pihak yang terlibat di awal adalah pihak-pihak yang sangat peduli terhadap program ini,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pada kunjungannya di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu.

Dadan mengatakan saat ini ada 13.000 yang sudah berminat menjadi mitra dan yang sudah terseleksi ada sekitar 1.000 calon mitra. Ia mengapresiasi pihak-pihak yang sejak awal membantu BGN untuk menyukseskan Program MBG tersebut.

“Mereka yang terlibat ini adalah yang Merah Putih di dada. Kalau menghitung untung rugi berarti awal program ini berjalan tanggal 6 Januari, tapi kami sendiri baru bisa buka blokir APBN tanggal 6 mereka sudah melaksanakan,” katanya.

Terkait hal itu saat ini pihaknya sedang berusaha agar APBN dapat lebih awal masuk ke BGN. “Sehingga para mitra yang selama ini menangani makan bergizi ini bisa kami tuntaskan dengan baik,” kata Dadan.

Ke depan pihaknya juga ingin menggandeng lebih banyak mitra, termasuk UMKM, katering, dan warung Tegal (warteg) untuk ikut terlibat dalam Program MBG. “Karena uangnya bisa masuk duluan, jadi tidak harus ditalangin dulu,” katanya.

Dadan mengatakan target utama Program MBG menyasar 82,9 juta penerimaan manfaat. Namun karena pada tahun ini anggaran untuk MBG baru di angka 71 triliun rupiah, untuk periode Januari-April, program tersebut baru akan melayani sebanyak 3 juta penerima manfaat dengan melibatkan 932 SPPG.

“Selanjutnya pada April ke Agustus melayani enam juta penerima manfaat yang dilayani oleh 2.000 SPPG, di akhir Agustus ke Desember jadi 5.000 SPPG yang melayani 15-17,5 juta penerima manfaat,” katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini sudah ada sebanyak 220 SPPG di 31 provinsi di seluruh Indonesia yang sudah beroperasi dan angka tersebut akan terus bertambah dari waktu ke waktu. “Sejauh ini semuanya swasta, yang BGN baru bangun ada 1.542, ini baru akan selesai Agustus. Jadi semua yang sekarang menyukseskan adalah mitra, baik instansi pemerintah, kementerian lain, maupun pihak ketiga,” katanya.

Ia mengatakan sesuai dengan rencana awal maka Program MBG menyasar ke ibu hamil, ibu menyusui, balita, selain pelajar mulai dari PAUD-SMA, termasuk santri maupun sekolah agama.  Ant/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.