Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kepala BKKBN Apresiasi Penurunan Stunting di Solo

Foto : istimewa

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), di Solo, Kamis (3/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengapresiasi penurunan stunting di Kota Solo. Menurutnya, pemangku kebijakan dan masyarakat Kota Solo berhasil menurunkan stunting secara signifikan.

"Kota Surakarta ini bagus, karena dari angka stunting 20,4 persen turun jadi 16,2 persen pada 2022. Jadi turunnya sekitar 4 persen lebih. Sementara secara nasional turun 2,8 persen," ujar Hasto, dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), di Solo, Kamis (3/8).

Dia menambahkan, kota Solo berinovasi dalam penurunan stunting dengan penggunaan aplikasi. Menurutnya, penurunan stunting di solo sudah by name by address, sehingga bantuan bantuan yang disebar sudah tepat sasaran.

"Saya berharap di akhir tahun 2023 ini Solo bisa dibawah 14 persen, dan saya kira ini bisa jadi percontohan untuk daerah lain," jelasnya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berkomitmen tinggi membawa Kota Surakarta mencapai zero stunting pada 2024. Masyarakat diajak untuk terlibat dalam percepatan penurunan stunting melalui pemeriksaan anak-anak baduta dan balita di Posyandu.

Atas capaian tersebut, Wali Kota Solo dan Ketua Tim Penggerak PKK meraih Manggala Karya Kencana (MKK) yang merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat melalui BKKBN. Penghargaan diberikan kepada individu yang dinilai mampu berkomitmen dan berdedikasi dalam program Bangga Kencana serta turut berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.

"Atas dedikasi dan kemompakan dalam penurunan stunting, khususnya Walikota dan TP PKK Kota Surakarta, layak untuk mendapatkan penghargaan ini," tandas Hasto.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kota Surakarta, Purwanti, menyebut pihaknya memiliki beragam intervensi dalam menuntaskan permasalahan stunting. Beberapa di antaranya yaitu tim pendampingan keluarga resiko stunting, Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), dan Gerakan makan telur di Posyandu.

Dia menambahkan, dukungan dari masyarakat dan lintas stakeholder masih tetap dibutuhkan. Hal tersebut untuk mencapai cita-cita generasi emas dan penurunann stunting di angka 14 persen secara nasional.

"Perlu disadari bahwa masih banyak tantangan dan kendala dalam percepatan penurunan stunting di Kota Surakarta, yakni terkait dengan mobilitas penduduk, faktor ekonomi, dan juga pola asuh anak. Maka dari itu, besar harapan kami agar dukungan dan Kerjasama bisa terus dilakukan," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top