Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenapa Pemberian Vaksin Selalu Lewat Suntikan? Adakah Cara Lain?

Foto : antara

Petugas medis memberikan vaksin Covid-19 kepada seorang warga.

A   A   A   Pengaturan Font

Bahan utama vaksin berasal dari virus yang dilemahkan ataupun teknologi RNA berupa makromolekul. Berbeda dengan bahan aktif obat lain-yang umumnya merupakan mikromolekul seperti parasetamol atau amoxicillin-bahan ini memiliki bobot molekul yang besar dan memiliki struktur yang kompleks.

Sifat-sifat makromolekul menyebabkan banyak tantangan saat proses produksi seperti tidak stabil dan sulit melewati membran biologis. Makromolekul juga rentan untuk diurai menjadi bentuk molekul yang lebih kecil oleh enzim di dalam tubuh serta pengeluarannya yang cepat dalam tubuh.

Dibanding vaksinasi via injeksi, pemberian vaksin secara oral memiliki tantangan yang besar. Misalnya, bagaimana vaksin tersebut dapat diserap hingga sampai ke target yang dituju. Vaksin tersebut harus melewati membran saluran cerna dan harus tahan terhadap keasaman lambung yang asam dan enzim pencernaan.

Jika diberikan secara oral, makromolekul ini dapat terurai menjadi komponen yang lebih kecil. Hanya sedikit yang mencapai pembuluh darah untuk didistribusikan ke daerah yang dituju sehingga memiliki nilai ketersediaan hayati yang rendah (< 1% dari dosis yang diberikan).

Nilai ketersediaan hayati memberikan pengaruh terhadap seberapa efektif rute pemberian senyawa obat (terapi) di dalam tubuh. Karena itu, cara pemberian melalui injeksi -yang dapat mengatasi masalah penyerapan dan ketersediaan hayati- lebih 'mudah' dikembangkan dan lebih menjamin perolehan izin edar untuk vaksin baru.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top