Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kenali Tanda Kondisi Otak Lebih Tua atau Lebih Muda dari Usia Seharusnya

Foto : Istimewa

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai manusia, kita terkadang kerap merasa lebih uda atau bahkan lebih tua dari usia kita, entah karena aktivitas kita atau pola pikir yang kita miliki. Seorang Ibu berusia 42 tahun mungkin saja merasa kembali berusia 12 tahun ketika ia bermain dengan buah hatinya. Namun, itu tak jadi masalah karena sains menunjukkan bahwa otak pada dasarnya dapat menua pada tingkat yang berbeda dari usia kita.

Mengutip Prevention, otak manusia pada dasarnya dapat menua pada tingkat yang berbeda dari tahun-tahun kronologis kita. Penuan otak disebut bergantung pada kesehatan gaya hidup, dan kepribadian seseorang. Kita bisa menjadi jauh lebih muda atau lebih tua secara usia otak daripada usia kita sesungguhnya. Lalu bagaimana cara kita mengetahui apakah usia otak kita lebih muda atau justru lebih tua dari usia kita saat ini?

Sebuah studi dari Seoul National University dan Yonsei University di Korea Selatan, seperti yang dikutip Prevention, menuturkan bahwa orang yang merasa lebih muda dari usia mereka menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda penuaan otak fisik seiring berjalannya waktu. Walau masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan cara pasti perasaan muda mempengaruhi mekanisme saraf, teori itu mengatakan semakin muda Anda berpikir, semakin aktif secara fisik dan mental, yang telah terbukti sangat baik untuk kesehatan otak.

Berbicara lebih dari satu bahasa juga bisa menjadi salah satu indikator bahwa otak Anda jauh lebih muda dari umur sebenarnya. Penelitian kolaborasi Kanada dan Spanyol melaporkan orang bilingual memiliki koneksi saraf yang lebih terpusat dan terspesialisasi. Hal ini karena berbicara dengan dua bahasa membuat otak Anda terlatih untuk "memilih" informasi dengan lebih efisien, yang tentunya menghemat energi otak dan membuatnya tetap muda.

Tak hanya itu, latihan mindfulness seperti meditasi juga dapat membantu melestarikan materi abu-abu otak atau Grey matter, yang merupakan komponen utama dari sistem saraf pusat, yang berperan penting dalam memproses informasi ke otak. Jaringan inilah yang mengarahkan rangsangan sensorik ke sel saraf di sistem saraf pusat, di mana sinapsis menginduksi respons terhadap rangsangan yang diterimanya.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top