Kenali Gejala Kanker Ovarium sebagai Silent Killer
kanker
JAKARTA - Salah satu kanker yang banyak diderita wanita adalah kanker ovarium. Sama-sama menyerang bagian reproduksi kanker ovarium lebih sulit dideteksi sehingga banyak yang datang ke dokter pada stadium lanjut sehingga sering disebut dengansilent killeratau pembunuh diam-diam.
Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Dr. dr. Brahmana Askandar, SpOG(K) mengatakan, kanker ovarium merupakan salah satu kanker yang dikenal sebagaisilent killerkarena penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala apa pun di stadium awal.
Penelitian Harsono AB pada 2020 menyebutkan hanya 20 persen dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal. American Cancer Society menyatakan jika ditemukan lebih dini, 94 persen pasien dapat hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis. "Untuk itu, penting bagi perempuan di Indonesia untuk mengetahui faktor risiko dan gejala kanker tersebut," ujar dia dalam konferensi pers virtualKamis (13/1).
"Tak hanya itu, saya juga mengimbau para pasien yang telah terdiagnosis dengan kanker ovarium untuk tetap mengontrol kondisi mereka dengan menemui dokter secara rutin dan menemukan terapi yang tepat untuk menghadapi penyakit tersebut agar kualitas hidup mereka semakin baik," lanjut dia.
Menurut Brahmana, berbeda dengan kanker serviks tahapannya kanker ovarium tidak jelas atau tidak diketahui. Namun demikian terdapat gejala-gejala yang dialami penderita seperti perut terasa kembung dan membesar, sering buang air kecil. "Kalau tidak ada kenyamanan di perut bagian bawah sebaiknya langsung periksa," ujar dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya