Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah

Kenaikan Tarif Angkutan Bisa Memicu Inflasi Global

Foto : ISTIMEWA

Kepala Analis platform pengangkutan Xeneta, Peter Sand

A   A   A   Pengaturan Font

SHANGHAI - Tarif pengiriman peti kemas untuk rute perdagangan global utama pada minggu ini dilaporkan melonjak. Para pelaku industri, pada Jumat (12/1), mengatakan, serangan udara Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman memicu kekhawatiran akan gangguan berkepanjangan terhadap perdagangan global salah satu wilayah tersibuk di dunia, Laut Merah.

Dikutip dari Voice of America (VoA), pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris menyerang sejumlah wilayah Yaman sebagai pembalasan atas serangan pasukan Houthi, yang didukung Iran, terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Hal tersebut memperluas konflik regional yang berasal dari perang Israel di Gaza.

Sebagian besar kapal kontainer sudah menghindari Terusan Suez, jalan pintas antara Asia dan Eropa yang menangani 12 persen perdagangan global. Kini, militer AS dan Inggris mengimbau semua kapal untuk menjauhi zona konflik itu.

Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa tarif kapal tanker minyak dan kapal yang mengangkut komoditas penting akan melonjak, sehingga meningkatkan risiko gelombang baru inflasi global.

Indeks acuan Shanghai Containerized Freight naik lebih dari 16 persen minggu ke minggu menjadi 2.206 poin pada Jumat. Indeks tersebut, yang mengukur tarif "spot" non-kontrak untuk pengiriman peti kemas dari pelabuhan Tiongkok, meroket 114 persen sejak pertengahan Desember.

Perusahaan pialang kapal Clarksons pada Jumat mengungkapkan, tarif pada rute Shanghai-Eropa naik signifikan sebesar 8,1 persen menjadi 3.103 dollar AS per kontainer setinggi 20 kaki pada Jumat dibandingkan pekan sebelumnya, sementara tarif untuk kontainer ke Pantai Barat AS yang tidak terkena dampak melonjak 43,2 persen menjadi 3.974 dollar AS per kontainer setinggi 40 kaki dari minggu ke minggu.

"Semakin lama krisis ini berlangsung, semakin besar gangguan yang ditimbulkan terhadap pengiriman angkutan laut ke seluruh dunia dan biaya akan terus meningkat," kata Peter Sand, kepala analis platform pengangkutan Xeneta.

Sementara itu, empat kapal tanker minyak memutuskan untuk berputar arah di tengah perjalanan untuk menghindari Laut Merah, sementara lima kapal lainnya melakukan pengalihan rute atau menghentikan navigasinya.

Importir besar seperti Tesla, Volvo, dan Ikea melaporkan kekurangan produk atau memperingatkan keterlambatan kedatangan barang.

Mengubah rute kapal mengelilingi Afrika menambah durasi pelayaran sekitar 10 hari dan biaya bahan bakar sebesar 1 juta dollar AS untuk setiap perjalanan satu arah antara Asia dan Eropa.

Memutar Arah

Sementara itu, empat kapal tanker minyak memutuskan untuk memutar arah di tengah perjalanan untuk menghindari Laut Merah, sementara lima kapal lainnya melakukan pengalihan rute atau menghentikan navigasinya.

Importir besar seperti Tesla, Volvo, dan Ikea melaporkan kekurangan produk atau memperingatkan keterlambatan kedatangan barang.

Mengubah rute kapal mengelilingi Afrika menambah durasi pelayaran sekitar 10 hari dan biaya bahan bakar sebesar satu juta dollar AS untuk setiap perjalanan satu arah antara Asia dan Eropa.

Pengamat ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan, kenaikan biaya pengiriman barang dalam perdagangan global karena konflik di Laut Merah merupakan hal yang wajar karena biaya pengiriman yang bertambah.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top