Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sentimen Pasar

Kenaikan Indeks Masih Dibatasi Sentimen Negatif Global

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menjelang akhir Juli, sejumlah emiten telah mengumumkan laporan kinerja keuangan selama kuartal dua 2018. "Sejatinya musim laporan keuangan ini menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), namun sentimen negatif dari global diperkirakan akan membatasi kenaikan indeks dalam pekan ini," kata analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi, dalam risetnya, Rabu (25/7).

Ia menilai, faktor domestik memperlihatkan tren membaik yang tercermin pada angka penjualan retail yang meningkat bukan hanya karena faktor musiman puasa dan Lebaran. Hal ini memperlihatkan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin kuat.

"Kekhawatiran investor akan defisit neraca perdagangan terlalu berlebihan karena pada Juni lalu, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus tertinggi sejak September," tambahnya. Valuasi saham-saham di Tanah Air sudah berada di level terendah. Adapun, rasio harga saham terhadap pendapatan emiten pada umumnya, saat ini sudah berada di level terendah dalam 10 tahun terakhir.

Di sisi lain, BI masih konsisten akan mengambil kebijakan menaikkan suku bila diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, semestinya investor bisa melihat ini sebagai peluang untuk kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia," ujarnya. Dengan melihat perkembangan di global serta fundamental domestik, Bahana Sekuritas merekomendasikan beli saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga 9.500 rupiah.

Bank Mandiri memperlihatkan tren kinerja positif setelah mampu mengatasinya masalah kredit bermasalah sehingga biaya pencadangan turun drastis yang berakibat pada peningkatan laba bersih perseroan.

Seiring dengan semakin kuatnya konsumsi domestik, kinerja Ramayana Lestari Sentosa (RALS) dan Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) akan diuntungkan. Bahana menargetkan harga RALS sebesar 1.570 rupiah, seiring dengan transformasi bisnis yang dilakukan oleh manajemen dalam setahun terakhir.

Target harga saham ERAA dipatok sebesar 4.000 rupiah, dengan prospek margin yang semakin baik, ditopang oleh penjualan Samsung dan IPhone keluaran terbaru serta Xiaomi yang masih menjadi incaran masyarakat kelas menengah bawah.

Adapun, target harga saham Astra International (ASII) 7.800 rupiah, karena mayoritas unit bisnisnya mengalami pertumbuhan yang cukup baik termasuk United Tractor (UNTR) dengan target harga 41.100 rupiah yang ditopang oleh penjualan alat berat serta prospek industri pertambangan yang semakin baik dengan stabilnya harga komoditas global.

HM Sampoerna (HMSP) juga direkomendasikan beli dengan target harga 4.400 rupiah dn XL Axiata (EXCL) dengan target harga 4.000 rupiah.

Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top