Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok I Di Sejumlah Daerah, Harga Telur Ayam Masih Berada di Rp30 Ribu per Kg

Kenaikan Harga Telur Sarat Anomali

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kenaikan juga bukan hanya terjadi pada telur ayam, namun juga telur bebek dan puyuh. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan kenaikan harga telur disebabkan tingginya harga bahan baku pakan ternak. Tingginya harga pakan mengerek harga di tingkat distributor sehingga berdampak pada harga di pedagang.

Bagi Kemendag, kenaikan telur bukanlah masalah besar bagi kenaikan kebutuhan pokok. "Ini bukanlah ancaman besar," ungkap Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.

Saat ini, pakan ternak RI masih bergantung pada impor. Kondisi ini sangat rentan terhadap depresiasi rupiah terhadap dollar AS. Laporan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menyebutkan sekitar 35 persen bahan baku pakan ternak RI bersumber dari impor.

Jenis yang diimpor bukan hanya bungkil kedelai tetapi jug tepung daging dan tulang. Komponen impornya bahkan mencapai 75 persen dari kebutuhan. Adapun sumbernya dari lima negara, yakni Australia, Brasil, Argentina, hingga Amerika Serikat (AS) dan Selandia Baru.

Menyikapi kondisi ini, Kementerian Pertanian (Kementan) juga mengaku kenaikan harga telur di luar perhitungan Kementan, soalnya berdasarkan hitungan Kementan ketersediaan telur ayam konsumsi pada 2018 melebihi kebutuhan. Produksinya mencapai 2,968.954 ton, sementara kebutuhan hanya 2,766.760 ton, artinya ada kelebihan 202.195 ton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top