Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inflasi Pangan - Di Luar Jawa, Harga Telur Ayam Capai Rp42.000 Per Kg

Kenaikan Harga Telur dan Ayam Lambat Diantisipasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kenaikan harga ayam dan telur bukan hanya berdampak bagi masyarakat sebagai konsumen, melainkan juga berdampak terhadap pedagang kecil dan pelaku UMKM.

JAKARTA - Pemerintah dinilai lambat mengatasi kenaikan harga telur dan daging ayam. Harapan masyarakat agar harga pangan kembali stabil setelah Lebaran tak bisa dipenuhi oleh penyelenggara negara. Hingga kini, harga telur tak kunjung turun.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pemerintah untuk segera menemukan solusi demi mengatasi lonjakan harga daging ayam dan telur yang kini naik di pasaran. "Langkah-langkah strategis sangat krusial diambil agar daya beli masyarakat tetap terjaga untuk memperoleh bahan pangan," tegasnya dikutip dari laman resmi DPR RI, Senin (22/5).

Seperti diketahui, kenaikan harga daging ayam di pasaran mencapai 34.000 rupiah per kilogram (kg) dari yang sebelumnya senilai 25.000 rupiah. Sementara itu, harga telur ayam ras naik dari 23.000 rupiah per kg menjadi 34.000 rupiah per kg. Bahkan, di beberapa daerah luar Pulau Jawa, harga telur ayam bisa mencapai 42.000 rupiah per kg.

"Pemerintah perlu segera mencari solusi efektif dan tindakan nyata untuk mengendalikan kondisi yang memberatkan rakyat ini dan tidak boleh membiarkan harga daging ayam dan telur terus melonjak, karena ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari rakyat kita," tandas Puan.

Dirinya mengingatkan, kenaikan harga ayam dan telur tidak hanya berdampak terhadap masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga berdampak terhadap pedagang kecil dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dia pun menjabarkan kenaikan harga pangan secara otomatis akan meningkatkan biaya produksi bagi para pedagang dan UMKM, terutama mereka yang memiliki usaha dengan ayam dan telur sebagai bahan utama produksi usahanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top