Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Rakyat I Angkutan Umum Tak Mau Ketinggalan

Kenaikan BBM Mulai Kerek Harga Kebutuhan Pokok

Foto : ANTARA/Azmi Samsul Maarif
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah daerah telah melakukan beberapa pengendalian dalam menyediakan barang kebutuhan pokok.

TANGERANG - Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok beberapa pasar tradisional Kabupaten Tangerang mulai terkoreksi setelah pemerintah pusat secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Keterangan ini disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat, Selasa (6/9).
Dia mengatakan sejumlah komoditas yang harganya naik signifikan antara lain cabai dan telur ayam. "Harga telur dan cabe naik signifikan. Lainnya relatif aman. Tapi, ketersediaan bahan pokok banyak," katanya. Harga telur ayam negeri yang sempat 22.000 kembali menjadi 32.000 perkilogram.
Cabai merah keriting 40.000 jadi 80.000 perkilogram. Cabai rawit merah 35.000 naik jadi 65.000 per kilogram. Daging sapi murni 110.000 menjadi 140.000 per kilogram. Daging ayam ras 30.000 jadi 55.000 per kilogram.
Iskandar berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panic buying. Karena, pemerintah daerah telah melakukan beberapa pengendalian dalam menyediakan barang kebutuhan pokok. "Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir. Secara umum ketersediaan barang kebutuhan pokok tetap aman," ujarnya.

Organda Naik
Selain harga kebutuhan pokok, rakyat Tangerang juga harus siap-siap mengeluarkan biaya angkutan lebih banyak. Sesbab Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Tangerang memutuskan untuk menaikkan tarif angkutan umum sebesar 2.000.
Ketua Organda Kabupaten Tangerang, Daeng, menyebutkan kenaikan tarif angkutan tersebut merupakan hasil kajian dan kesepakatan bersama agar transportasi umum tetap bisa beroperasi usai kenaikan harga BBM. Selain itu, lanjutnya, pada penyesuaian tarif ini hanya akan berlaku untuk angkutan kota dalam provinsi dan angkutan perdesaan.
"Rata-rata kenaikan dari titik awal ke titik akhir 2.000, Ini hanya angkutan umum, khususnya angkutan kota dalam provinsi dan perdesaan," ujar Daeng. Adapun tarif baru untuk angkutan umum yang telah disepakati seperti trayek Adiyasa-Balaraja, sebaliknya dari 11.000 menjadi 13.000.
Kemudian, Adiyasa-Pos Sentul dari 9.000 menjadi 11.000. Adiyasa-Cangkudu dari 8.000 jadi 10.000. Sedangkan untuk jarak dekatnya hanya naik 1.000. Biasanya dari 3.000 menjadi 4.000.
"Langkah yang kita ambil dihitung jarak tempuh rekan-rekan juga setiap hari," tuturnya.
Dengan adanya kenaikan tarif angkutan umum tersebut, Organda kini telah sosialisasi ke masyarakat. Ia juga menegaskan apabila ada masyarakat yang menemukan sopir atau perusahaan angkutan umum memberikan tarif lebih dari angka yang ditentukan, bisa langsung dilaporkan.
Meski dikatakan sudah disosialisasikan, kenaikan biaya transportasi sudah diberlakukan sejak Senin (5/9). Daeng tidak menginformasikan berapa hari dan sejak kapan waktu untuk sosialisasi kenaikan biaya transportasi tersebut.
"Nanti kita sosialisasikan juga. Kalau ada yang menaikkan tarif di luar itu, silakan dilaporkan," pinta Daeng. Presiden Joko widodo resmi menaikkan harga bahan bakar bersubsidi, antara lain, jenis pertalite dari 6.750 menjadi 10.000 seliter. Sedangkan untuk solar dinaikkan dari 5.150 menjadi 6.800 per liter.
Organda DKI Jakarta juga berencana menaikkan tarif kisaran 12,5 hingga 17,5 persen. "Besarannya kami sedang diskusikan supaya tidak terlalu memberatkan rakyat," kata Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan. Ant/wid/G-1s

Baca Juga :
BPR Diharap Bantu UMK

Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top