Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi | Dalam Dua Tahun Pandemi, Jumlah Kemiskinan Naik hingga 2,4 Juta Orang

Kemiskinan Harus Teratasi Permanen

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Kebijakan fiskal harus disempurnakan kembali sehingga mampu menjaga daya tahan masyarakat miskin terhindar dari kemunduran sosial akibat pandemi Covid-19.

JAKARTA - Pemerintah harus bisa menyelesaikan masalah kemiskinan secara permanen. Upaya mengentas kemiskinan tidak bisa hanya mengandalkan program bansos (bantuan sosial) semata, tetapi melalui program bersifat jangka panjang. Jika hanya mengandalkan program jangka pendek kemiskinan memang bisa ditekan, tetapi hanya bersifat sementara.

Peneliti Ekonomi Core, Yusuf Rendi Manilet, mengatakan dalam jangka panjang upaya meningkatkan kesejahteraan perlu dilakukan dengan menciptakan lapangan kerja yang dapat meningkatkan kondisi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Salah satu sektor yang dapat melakukan hal ini ialah industri manufaktur, beberapa negara yang berhasil mendorong industri manufakturnya di saat yang bersamaan juga berhasil menurunkan tingkat kemiskinannya secara bertahap," ucapnya pada Koran Jakarta, Rabu (26/1).

Untuk jangka pendek misalnya, memperbaiki data penyaluran bantuan sosial menjadi penting agar bantuan benar-benar tersalurkan kepada orang yang memang memerlukan bantuan tersebut. Tak hanya orang yang dikategorikan sebagai penduduk miskin saja, tetapi juga masyarkat yang berada di garis rentan dan hampir miskin.

Selain pembenahan data, mungkin perlu dipertimbangkan penyaluran bansos yang nilai dan peneriman beragam antar satu daerah dengan daerah yang lain. "Artinya apabila daerah tersebut, memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi maka daerah tersebut mendapatkan jumlah bantuan yang relatif lebih besar baik secara nominal bantuan dan jumlah penerima," ujar Yusuf.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top