Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 24 Mei 2019, 01:00 WIB

Kementan Dorong Budidaya Tumpang Sari Bawang

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu produksi bawang merah dan bawang putih guna mencukupi kebutuhan dalam negeri secara mandiri. Untuk itu, Kementan mendorong sistem budidaya tumpang sari antara bawang merah dan bawang putih, seperti yang dilakukan petani di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi menyebutkan, saat ini di kabupaten Bandung penanaman bawang merah dan bawang putih dilakukan dengan sistem tumpang sari seluas 500 hektar (ha). "Potensinya ada 1.000 ha, sehingga masih ada 500 ha lagi yang siap ditanami lagi," ungkap Suwandi melalui keterangannya, Jakarta, Kamis (25/5).

Suwandi menjelaskan pengembangan budidaya dengan sistem tumpang sari ini merupakan salah satu upaya peningkatan ketersediaan bawang merah dan bawang putih untuk kebutuhan domestik. Sistem tumpang sari di lokasi ini benar-benar memberikan keuntungan cukup tinggi, bisa tiga kali tanam bawang merah dan dua kali bawang putih dalam setahun.

"Produksi bawang merah jenis batu hijau ini per hektarnya mencapai 12 ton, harga 18.000 dan biaya 12.000 rupiah per kilo gram (kg). Bisa untung 6.000 per kg atau untung 72 juta per hektar. Dalam kondisi normal penghasilannya cukup tinggi," jelasnya.

Ujang, petani muda yang membudidayakan bawang merah dan bawang putih dengan sistem tumpang sari menerangkan budidaya tumpang sari yang dilakukannya yakni dengan menanam bawang merah dan bawang putih di satu lubang atau berdekatan, jarak tanam 5 kali 15 cm.

Dengan cuaca saat ini, produksi bawang merah mencapai 12 ton per ha, dengan umur panennya 70 hari. Biayanya mencapai 70-80 juta rupiah per ha dan harga jualnya ke Toko Tani Indonesia (TTI) 18.000 rupiah per kg.

"Kami selalu jual di TTI, harganya tidak pernah turun, kami selalu dapat harga yang menguntungkan. Bulan kemarin baru saja kami bawa untuk Bazar di Bogor sebanyak 6 ton. Kalau pasok ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang di Jakarta dari pertengahan April hingga saat ini hampir 45 ton," ujarnya.

Potensi Besar

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jabar, Uung Gumilar mengatakan potensi pengembangan bawang merah dan putih sangat luas. Selain Cimenyan, lokasi lain yang dikembangkan bawang putih yakni Arjasari, Pangalengan, Pacet, Paseh, Ciwidei, Kartasari, Tanjungwangi.

"Kami optimistis kebutuhan bawang merah dan putih dengan program Kementan saat ini, bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Para importir sudah banyak bekerja sama dengan petani menanam bawang putih," katanya. ers/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.