Kemensos Perkenalkan Visi Jaminan Sosial Sepanjang Hayat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengenalkan bantuan sosial sepanjang hayat pemerintahan baru dalam acara penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat membutuhkan di Kota Ambon, Maluku, Kamis (3/10/2024)
Foto: ANTARA/M Riezko Bima Elko PrasetyoKemensos memperkenalkan program jaminan sosial sepanjang hayat bagi masyarakat Indonesia yang akan dijalankan oleh pemerintahan baru kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
AMBON - Kementerian Sosial (Kemensos) memperkenalkan program jaminan sosial sepanjang hayat bagi seluruh lapisan keluarga di Indonesia yang akan dijalankan pemerintahan baru untuk lima tahun ke depan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan bahwa program tersebut sebagai bagian dari transformasi layanan sosial saat ini ke masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang beberapa saat lagi akan resmi dilantik.
"Artinya negara hadir memberikan perlindungan sosial dari lahirnya seseorang hingga akhir hayatnya nanti, dengan tujuan membangun kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," katanya dalam acara penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan di Kota Ambon, Maluku, Kamis (3/10).
Menurut dia, Prabowo sebagai kepala negara nantinya memiliki visi jaminan sosial sepanjang hayat, maksudnya pemerintahan akan selalu mendukung, mendampingi, dan memfasilitasi kebutuhan setiap keluarga Indonesia tanpa terputus.
Dukungan tersebut juga dilakukan oleh Kementerian Sosial, seperti memberikan pembekalan dalam berhubungan sosial kepada masyarakat yang akan melakukan pernikahan, menjamin kecukupan nutrisi bagi setiap ibu yang mengandung, serta segala kebutuhan balita yang juga menjadi prioritas.
"Kemudian balita itu menginjak usia remaja, dewasa, lansia, hingga akhir hayatnya tak terputus dalam asuhan pemerintah dalam hal ini juga Kementerian Sosial," ujarnya.
Sebagai bagian dari pelaksanaan program tersebut, Kementerian Sosial juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat miskin dan rentan di Kota Ambon, Maluku, dengan jumlah total bantuan yang diberikan lebih dari senilai 29,884 miliar rupiah.
Masing-masing berupa bantuan untuk kelompok PKH senilai 14, 649 miliar, bantuan sembako senilai 13, 026 miliar, bantuan yatim piatu senilai 311,6 juga bantuan ahli waris korban bencana senilai 15 juta rupiah.
Selain itu, menyalurkan bantuan bakti sosial senilai 362,7 juta rupiah, yang mencakup bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa nutrisi kepada 121 penerima manfaat (PM) termasuk eks-napza dan ODHA.
Bantuan alat bantu disabilitas berupa lima tongkat kaki tiga, empat kursi roda cerebral palsy (CP), sembilan kursi roda biasa, lima tongkat kruk, empat tongkat disabilitas netra, dan tiga walker.
9,7 Juta Jiwa
Dalam kesempatan itu, Mensos juga mengingatkan agar pemerintah daerah (pemda) di setiap provinsi, kabupaten, dan kota untuk segera merampungkan pendataan masyarakat yang akan menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan (PBI-JK).
"Sesegera mungkin supaya kami bisa segera menerbitkan SK-nya dan masyarakat yang membutuhkan segera mendapat bantuan itu. Paling tidak sebelum tahun 2024 berakhir," kata Mensos.
Menurut dia, kuota peserta PBI-JK yang diberikan oleh pemerintah untuk seluruh daerah di Indonesia sebanyak 9,7 juta jiwa.
Namun kuota yang diterima Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut belum mencapai target, karena masih ada beberapa daerah belum memberikan data masyarakatnya yang membutuhkan untuk menjadi peserta PBI -JK secara utuh. Ant/S-2
Berita Trending
- 1 Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- 2 Kasihan, Mulai Tahun Depan Jepang Izinkan Penembakan Beruang
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Lulusan Magister Terapan, STIP Siap Perkuat Daya Saing Maritim Global
- Jangan Dibiarkan, Konstipasi Dapat Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak
- Tahukah Kamu Sinterklas Terinspirasi dari Sosok Nyata yang Melawan Ketidakadilan?
- Remisi Natal Menghemat Anggaran Negara hingga Rp8,19 Miliar
- Pemimpin Agama Ukraina, Serukan Kedamaian untuk Perayaan Natal di Tengah Invasi