Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Palu

Kemensos Pastikan Proses Rehabilitasi Lancar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) ingin memastikan peralihan masa tanggap darurat ke rehabilitasi di Sulawesi Tengah (Sulteng) berjalan lancar. Kemensos berharap hunian sementara (huntara) segera dapat selesai, sehingga proses rehabilitasi berjalan baik.

"Kita (Kemensos) sudah menyalurkan 56.000 nasi bungkus per hari dan memang angka itu sempat turun 20 persen, tapi tetap mereka (masyarakat terdampak gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulteng) masih butuh bantuan," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat dalam keterangan tertulisnya seusai mengjungi korban, di Palu, Sulteng, Kamis (11/10).

Karena itu, menurut dia disepakati bagaimana proses tanggap darurat ke rehabilitasi bisa berjalan lancar.

Sedangkan untuk bantuan pemulihan sosial baru akan diberikan setelah penilaian selesai dilakukan terhadap korban-korban gempa, tsunami dan likuifaksi. "Dari situ kita baru tahu berapa besar yang perlu dibantu," ujarnya.

Kompleksitas pemberian bantuan pemulihan sosial ada, karena saat ini, belum diketahui seluruhnya siapa-siapa korbannya. Perlu diketahui pasti siapa warisnya dengan pasti, agar tidak ada kesalahan. "Ini rumit karena mungkin diduga ada juga yang tertimbun likuifaksi," lanjutnya.

Meski tidak seperti gempa dan tsunami Aceh di 2004 yang menyebabkan seluruh keluarga beserta warisnya meninggal dunia, namun ia mengatakan kondisi di Palu, Donggala, dan Sigi juga tetap kompleks.

Kemensos, tambahnya, akan memastikan bantuan diterima agar mereka yang terdampak bencana tidak menjadi miskin. "Intinya, Kemensos tidak mau ada orang miskin baru akibat bencana ini. Makanya ada bantuan sosial," tandasnya.

Pencarian Diperpanjang

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan HumasBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan BNPB memperpanjang pencarian korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulteng. Perpanjang pencarian ini hanya ditambah satu hari, hingga Jumat (12/10).

Menurut Sutopo, alasan diperpanjangnya pencarian korban tewas karena adanya permintaan dari masyarakat. "Pencarian korban akan resmi dihentikan pada Jumat 12 Oktober 2018 sore, tapi tidak ada jamnya kapan."

Kendati Jumat (12/10) terakhir untuk pencarian terhadap korban tewas, bukan berarti pihaknya tak mengizinkan para warga untuk mencari keluarganya. "Jika masyarakat ingin mencari kita persilakan," ujarnya. ang/E-3

Komentar

Komentar
()

Top