Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemensos Hadir di Gunungkidul: Dari Krisis Air Menjadi Tercukupi

Foto : Dok. Kemensos
A   A   A   Pengaturan Font

Masalah kekeringan menjadi siklus tahunan bagi sebagian masyarakat Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat musim kemarau, sungai dan sumur mengering menjadikan air sebagai komoditas langka. Masyarakat terpaksa meminta air dari tetangga, mengharapkan bantuan dari pihak lain, atau membelinya dari swasta.

Namun, pada musim kemarau tahun ini, kondisi berbeda terjadi di Padukuhan Wates (setingkat dusun), Kalurahan (Desa) Karangsari, Pakunewon (Kecamatan) Semin. Air mengalir langsung ke keran rumah warga, dan ada tandon air siap minum yang bisa diambil secara gratis. Hal ini berkat Instalasi Pengolahan Air Terpadu (IPAT) yang dipasang Kementerian Sosial melalui program Keserasian Sosial.

Salah satu warga, Marsinah (53), tak bisa menyembunyikan rasa suka citanya melihat sumber air yang selama ini diidam-idamkan. Marsinah adalah salah satu warga yang secara swadaya memasang pipa dari IPAT untuk dialiri ke rumah. Kini, ia bisa dengan nyaman menggunakan air untuk keperluan rumah tangga dan memberi minum sapi miliknya.

"Alhamdulillah sekali. Saya senang banget udah lama kan saya mimpi-mimpi. Katanya kan mau bikin sumur bor, tapi kan belum-belum terus. Pokoknya seneng banget, Alhamdulillah banget akhirnya benar-benar ada, nyata keluar. Kalau kemarau begini nggak nyari kemana-mana," katanya saat ditemui di rumahnya, Senin (2/10).

Sebelumnya, Marsinah menggunakan air sumur milik tetangga yang rumahnya sudah tidak didiami. Namun saat kemarau, air sumur surut sehingga tidak bisa dipompa. Dalam kondisi ini, Marsinah terpaksa ke sungai. Kondisinya pun tinggal genangan air dan tidak layak dikonsumsi.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top