Kemensos dan BKN Luncurkan Tes Berbasis AI Pertama untuk ASN Disabilitas
Menteri Sosial Saifullah Yusuf berdiskusi bersama salah satu peserta dari Sentra Kemensos Wyata Guna Bandung, Yudi Winarmoko (48) pada tes peningkatan kompetensi ASN dengan disabilitas netra berbasis AI di Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Foto: ANTARA/Lintang Budiyanti PrameswariJakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) meluncurkan tes berbasis akal imitasi (AI) pertama untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi ASN dengan disabilitas netra.
"Tadi kita melihat secara langsung uji kompetensi atau talent pool untuk penyandang disabilitas netra, mereka mengikuti Computer Assisted Competency Test (CACT) yang kita sebut juga text-to-voice, jadi dari teks langsung bisa didengar suara, dan ini yang pertama kali di Indonesia," kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan CACT tersebut pertama kali dikembangkan oleh BKN, kemudian diadopsi oleh Kemensos untuk melayani para pegawai penyandang disabilitas agar mereka dapat menjawab soal-soal tes dengan baik atau secara mandiri.
"Keterwakilan pegawai Kemensos kita sebanyak 61 orang atau 2,02 persen, harapan kami nanti semua kita kembangkan pelan-pelan agar bisa menuju arah yang ingin dicapai oleh Kemensos," ujar dia.
Saifullah menjelaskan hasil dari CACT tersebut bisa diketahui secara langsung, dan terbukti setelah pemakaian, para pengguna yang merupakan penyandang disabilitas netra dari berbagai balai di Indonesia merasakan perbedaan yang cukup membantu dan mempermudah mereka.
"Hasilnya juga bisa diketahui secara langsung oleh teman-teman kita penyandang disabilitas yang membuat tes ini, jadi saya lihat secara langsung bersama Kepala BKN, alhamdulillah, saya tanya mereka pada umumnya sebelum dan sesudah pemakaian, dan ketika menjawab mereka tidak ada kesulitan, ada yang dapat nilai 97, ada yang masih 86, tapi rata-rata cukup memuaskan," ucapnya.
Ia menegaskan sesuai Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mewajibkan pemerintah dan BUMN bisa merekrut 2 persen dari pegawai disabilitas yang diterima dan untuk swasta 1 persen, langkah tersebut diharapkan menjadi lompatan untuk maju dalam rangka pemberian pelayanan yang setara.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI Haryomo Dwi Putranto mengemukakan bahwa pengembangan CACT berbasis AI untuk ASN disabilitas merupakan salah satu upaya pemerintah untuk peningkatan kompetensi ASN yang lebih setara.
"Jadi, menggunakan teks ke suara itu ternyata mempermudah, tadi sudah kita tinjau dengan Pak Menteri, hasilnya luar biasa, tidak kalah dengan ASN yang normal, kita nanti akan terus kembangkan sistem ini untuk instansi lainnya, sehingga sesuai amanat UU ASN, semua ASN memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karirnya dengan cara ditingkatkan kompetensinya," kata Haryomo.
Pada kesempatan tersebut, Mensos juga berdiskusi dengan salah satu peserta dari Sentra Kemensos Wyata Guna Bandung Yudi Winarmoko (48) yang menyampaikan bahwa CACT berbasis AI tersebut lebih mempermudah dia untuk mengerjakan tes.
"Lebih mudah, tombol-tombolnya lebih gampang, dan lebih baik dari sebelumnya," kata Yudi.
Berita Trending
- 1 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 2 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 3 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Aneh Kenapa Bisa Terjadi, PT LIB Koordinasi dengan Komdis PSSI terkait Masalah 12 Pemain PSM
Berita Terkini
- Presiden Korsel Kembali Tolak Panggilan Penyelidikan Darurat Militer
- Simak Ini bagi yang Mau Kuliah di Mancanegara, Gisela Cindy Bagikan Kiat Persiapan Finansial Tinggal di Luar Negeri
- Polisi Amankan Dua Benda Diduga Mortir di Cilandak
- Sinergi BUMD, Bank DKI Dorong Digitalisasi Sistem Pembayaran PAM Jaya
- Tiga Peralatan Dapur Praktis yang Wajib Dimiliki Wanita Sibuk