Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan SDM

Kemensos Berkomitmen dalam Pencegahan "Stunting"

Foto : Istimewa

Kepala Badan pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kemensos, Syahabuddin saat membuka secara daring, Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesos sesi Sinkronus Tahun 2021, di Jakarta, Senin (7/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Kementerian Sosial (Kemensos) berkomitmen ikut berkontribusi dalam program pencegahan stunting di Indonesia. Upaya yang dilakukan Kemensos salah satunya dengan memberikan bantuan pangan berupa beras khusus yang sudah difortifikasi atau diberikan penambahan mikronutrien dengan harapan dapat memenuhi gizi warga.

Demikian Kepala Badan pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kemensos,Syahabuddin saat membuka. Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesos sesi Sinkronus Tahun 2021, di Jakarta, Senin (7/6).

Menurut Syahabuddin, selain memenuhi gizi, Kemensos melalui BP3S akan meningkatkan kapasitas SDM pendamping PKH dengan menambahkan modul stunting dalam pendidikan dan pelatihan.

"Saya mengharapkan para pendamping PKH mampu menjadi duta perubahan, duta pencegahan dan penanganan stunting dengan perspektif kesejahteraan sosial," katanya.

Penguatan Pencegahan

Syahabuddin menambahkan, pendamping PKH dapat bermitra dengan siapa pun di lapangan. Tujuannya, memperkaya khazanah dan penguatan pencegahan maupun penanganan stunting di masyarakat. Terutama bagi KPM PKH.

Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk menangani masalah stuntingdi Nusa Tenggara Timur dan empat provinsi lainnya.

Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Menurut hasil riset dari Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top