![Kemenperin Tepis Anggapan Deindustrialisasi](https://koran-jakarta.com/images/article/php8kl_eb_resized.jpg)
Kemenperin Tepis Anggapan Deindustrialisasi
![Kemenperin Tepis Anggapan Deindustrialisasi](https://koran-jakarta.com/images/article/php8kl_eb_resized.jpg)
Ngakan Timur Antara
Semua pihak diminta bergerak bersama karena Making Indonesia 4.0 juga merupakan agenda nasional. Dua hal yang mendukung pengembangan industri di era digital, yaitu pasar besar dan jumlah sumber daya manusia produktif karena bonus demografi.
Implementasi Making Indonesia 4.0 akan mampu mendorong pertumbuhan PDB riil 1-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar lima persen menjadi 6-7 persen selama 2018-2030.
Guna mencapai sasara yang telah ditetapkan tersebut, pada tahap awal implementasi Making Indonesia 4.0, terdapat lima sektor industri yang diprioritaskan pengembangannya untuk menjadi pionir, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta elektronika.
Tingkatkan Kapasitas
Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Muhamad Khayam menambahkan industri kimia RI masih memilki banyak masalah. Hal itu seperti masih terbatasanya kapasitas produksi kimia dasar, masih tingginya impor bahan baku serta masih terbatasnya rekayasa reseach and development.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya