Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenperin Dorong Industri Mamin Inovatif

Foto : ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perindustrian

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menghadapi masa transisi pascapandemi Covid-19, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri makanan dan minuman (mamin) menyiapkan diri untuk menyambut konsumsi masyarakat yang diprediksi bakal meningkat setelah adanya vaksin.

Sektor strategis ini diperkirakan dapat tumbuh positif pada 2021, mengingat produk makanan dan minuman sangat dibutuhkan masyarakat.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengemukakan, pandemi yang telah berlangsung hampir satu tahun ini telah mengubah pola konsumsi masyarakat.

Konsumen yang terbiasa pergi berbelanja ke pasar, saat ini mengubah cara untuk mendapat kebutuhannya dengan lebih banyak memanfaatkan jasa pengiriman daring.

"Sedangkan masyarakat yang terbiasa mengonsumsi makanan di restoran, lebih memilih untuk membungkus makanan atau memesan makanannya secara online," ungkapnya di Jakarta, Jumat (22/1).

Adanya perubahan pada pola konsumsi tersebut, juga menuntut sektor industri mamin untuk lebih aktif dalam pengembangan inovasi sehingga memudahkan masyarakat bisa mengonsumsi dengan memperhatikan protokol kesehatan serta menjaga kebersihan dan rasa makanan.

"Sektor yang paling dekat dengan masyarakat ini memang sudah seharusnya memanfaatkan teknologi guna memudahkan konsumennya," ujar Rochim.

Bahkan, perubahan pola konsumsi masyarakat pun berkaitan dengan perubahan sistem pemasaran, logistik, dan produksi pada industri makanan-minuman.

"Misalnya, di bidang pemasaran perlu dilakukan inovasi pengembangan teknologi digital kepada produsen," imbuhnya.

Sepanjang triwulan III-2020, industri makanan dan minuman yang merupakan subsektor industri pengolahan nonmigas, menjadi penyumbang terbesar pada PDB nasional dengan mencapai 7,02 persen.

Industri mamin juga memberikan nilai ekspor tertinggi dalam kelompok manufaktur yang menembus hingga 27,59 miliar dollar AS pada Januari-November 2020. Di samping itu, industri makanan menggelontorkan investasi secara signifikan sebesar 40,53 triliun rupiah pada Januari-September 2020. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top