Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenparekraf Dukung Kebangkitaan Film Nasional

Foto : Ilustrasi
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Data dari Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), saat diperbolehkan untuk buka kembali, dari 407 gedung bioskop yang tersebar di seluruh Indonesia, kini hanya 55 persen yang beroperasi. Untuk ini Kementetian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) siap mendukung kebangkitan kembali film nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Bali untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif menjelaskan, Presiden meminta pihaknya untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam melakukan transformasi digital sehingga dapat meningkatkan peluang usaha, termasuk film nasional di dalamnya.
"Kolaborasi antara sineas Indonesia dan distributor film, berhasil melahirkan inovasi kreatif berupa situs bioskop bernama bioskoponline.com yang merupakan layanan Transactional Video On Demand (TVOD) untuk karya-karya terbaik anak bangsa. Situs tersebut kini menjadi alternatif baru bagi masyarakat penggemar film Indonesia," kata Sandiaga dalam siaran persnya Selasa (30/3).
Sederhananya, tambahnya, inovasi bioskop daring membawa angin segar bagi sineas, distributor, dan pecinta film Indonesia. Hal tersebut selaras dengan gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang mengajak masyarakat untuk tetap beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi dalam rangka membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kemungkinan besar tren menonton secara daring akan berlanjut, mengingat kegiatan ini bisa membantu mencegah penyebaran virus COVID-19. Bahkan diperkirakan tren menonton film secara daring akan tetap diminati meski pandemi telah usai," kata Sandiaga.
Menurutnya, layanan bioskop daring menawarkan potensi pasar yang besar, khususnya bagi industri film di tengah kondisi pandemi. Meski banyak situs ilegal yang menawarkan film secara gratis, keberadaan situs resmi tetap jadi pilihan utama. Karena situs legal menawarkan kenyamanan dengan menghindarkan penontonnya dari iklan, atau malware yang berisiko merusak perangkat elektronik.

Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top