Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Kemenkes: Penanganan Persoalan Gizi Butuh Upaya Bersama 

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Ma'rup

Tangkapan layar - Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Ni Made Diah Pertama, dalam webinar Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), di Jakarta, Kamis (1/12).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Ni Made Diah Pertama mengatakan, penanganan persoalan gizi di Indonesia butuh upaya bersama. Hal ini demi mencapai target penurunan prevalensi balita stunting dari 24 persen menjadi 14 persen pada 2024.

"Persoalan gizi tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi perlu kolaborasi dengan banyak pihak dan mitra," ujar Diah dalam webinar Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), di Jakarta, Kamis (1/12).

Dia mengungkapkan, pihaknya melakukan berbagai program prioritas sebelum masa kehamilan, saat kehamilan, dan setelah kelahiran. Adapun intervensi spesifik sebelum masa kehamilan di antaranya skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri.

Sedangkan, saat masa kehamilan ibu hamil memeriksa kehamilan sedikitnya enam kali, mengonsumsi tablet penambah darah, dan mengonsumsi makanan tambahan. Setelah kelahiran, bayi mendapat ASI eksklusif, balita mendapat makanan tambahan yang kaya protein hewani.

"Intervensi spesifik ini merupakan program prioritas yang jangkauannya rendah," jelasnya.

Diah menambahkan, balita yang mengalami masalah gizi harus mendapatkan tambahan makanan. Menurutnya, balita yang mengalami gizi buruk mendapatkan tata laksana yang baik, dan balita dipantau pertumbuhannya.

"Sementara kalau kita mau menurunkan prevalensi balita stunting dan masalah gizi lainnya, kita harapkan intervensi itu dapat memenuhi target. Untuk itu perlu kolaborasi bersama," katanya.

Dia mengapresiasi, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia bersama pemerintah terus mendorong sistem pangan menjadi lebih baik. Sehingga dapat memberikan lebih banyak makanan bergizi untuk kelompok yang paling rentan.

"Kolaborasi-kolaborasi yang didukung oleh GAIN Internasional maupun GAIN Indonesia mohon bisa mendukung program-program prioritas untuk menurunkan prevalensi Balita stunting," tandasnya.

Peneliti Senior SEAMEO REFCON Helda Khusun mengatakan intervensi permasalahan gizi tersebut dapat dilakukan mulai dari sekolah. Pihaknya bersama GAIN telah melakukan perbaikan gizi remaja melalui edukasi dan diseminasi praktik cerdas promosi gizi berbasis sekolah bekerja.

"Mulai dari siswa mendapatkan makanan yang bergizi hingga skrining remaja putri yang mengalami anemia. Dengan demikian dapat dilakukan intervensi sejak awal," terangnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top