Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 01 Des 2020, 10:24 WIB

Kemenkes: HIV AIDS Tidak Boleh Luput dari Perhatian Semasa Pandemi

Arsip Foto. Kegiatan kampanye pencegahan penularan HIV/AIDS di Banda Aceh, Aceh, Jumat (17/1/2020).

Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA

JAKARTA - Dalam acara peringatan Hari AIDS Sedunia, pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan bahwa upaya penanganan HIV/AIDS tidak boleh luput dari perhatian semasa pandemiCovid-19.

"Di tengah kondisi pandemi saat ini, isu HIV/AIDS tidak boleh luput dari perhatian," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular LangsungKemenkes,Siti Nadia Tarmizisebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa.

Sesuai dengan Peraturan Menteri KesehatanNo.4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, ia mengemukakan, peningkatan upayapromotif dan preventif diprioritaskan dalam penanggulangan HIV/AIDS.

Ia juga mengemukakan pentingnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit infeksi menular seksual (PIMS) dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.

Ketua Tim Penasihat KolegiumPerhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Prof. dr. Sjaiful Fahmi Dailimenyatakan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini merupakan bagian penting dalam upaya mencegah penularan virus perusak kekebalan tubuh yang menyebabkan AIDS.

"Edukasi seksual harus meliputi aspek moral, sosial, kesehatan dan agama, di mana dokter akan berperan memberikan pengobatan dan pemerintah mendesain program dan regulasi," katanya.

Ia menambahkan, pendidikan kesehatan reproduksi mesti dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.

Menurut data Kementerian Kesehatan mengenai penularanHIV/AIDS dan PIMS pada triwulan II Tahun 2020, jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) diperkirakan mencapai 543.100 orang dan 398.784 orang di antaranya telah ditemukan. Di antara ODHAyang sudah ditemukan, baru 205.945 orang yang mengonsumsiobat antiretroviral(ARV). Ant/N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.