Kemenkes Dorong Masyarakat Rajin Periksa Kesehatan Cegah Kanker
Direktur pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid
Foto: ANTARA/Fitra AshariJAKARTA - Direktur pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid mendorong masyarakat untuk rajin memeriksakan kesehatan seiring dengan pergeseran penyakit tidak menular termasuk kanker yang semakin besar.
"Kita tau namanya penyakit tidak menular itu tiga hal yang lebih banyak berpengaruh mulai dari genetik, lingkungan, dan perilaku, walaupun seringkali kita tidak tahu kenapa kanker ini tapi dari tiga hal itulah kebiasaan-kebiasaan dan perilaku sehat termasuk skrining kesehatan itu menjadi penting," kata Nadia dalam diskusi mengenai limfoma hodgkin di Jakarta, Kamis (26/9)
Nadia mengatakan masih banyak masyarakat yang takut mengetahui penyakitnya dan menolak untuk didiagnosis. Hal ini yang juga jadi asalan kasus penyakit tidak menular mengalami kenaikan di samping penyakit menular yang juga masih ada di tengah masyarakat seperti TBC, malaria dan demam berdarah dengue.
Salah satu kasus penyakit tidak menular yang mengalami kenaikan kasus adalah kanker limfoma hodgkin yang menempati urutan ke 26 di dunia. Di Indonesia, kasus kanker limfoma menempati posisi ke 27 dan sekitar 1.294 kasus terjadi dengan kasus kematian 373 jiwa berdasarkan data Global Cancer 2022.???????
Nadia mengatakan dibandingkan kasus kanker yang jadi prioritas Kementerian Kesehatan, yakni kanker leher rahim, kanker payudara, kanker usus, kanker paru serta kanker anak, kasus kanker limfoma termasuk jenis kanker dengan kasus yang besar.
"Kanker limfoma hodgkin memang kalau kita lihat usianya ini pada usia 10-49 tahun, jadi benar-benar pada usia-usia produktif, tapi harapan hidupnya cukup besar asal jangan kena second attack, nanti malah menurunkan survivalnya," kata Nadia.
Ia mengatakan peran grup pendukung menjadi penting untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat terhadap penyakit limfoma serta menjadi "rumah" bagi para pejuang dan penyintas kanker.
Ia juga berharap BPJS terus memberikan ketersediaan obat untuk para pasien kanker dan mengupayakan kemandirian farmasi serta ketersediaan ruang rawat untuk memberikan pelayanan terbaik. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Terapkan SDGs, Perusahaan Ini Konsisten Wujudkan Sustainability Action Plan
- 5 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
Berita Terkini
- Diikuti 2.667 Karya, Ini Daftar Lengkap Pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024
- Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- Cegah Sirosis Hati Sejak Dini, IDI Buntok Beri Informasi Pengobatan
- Banjir Rob Rendam 6 RT di Jakarta Utara, Warga Diminta Waspada
- Jasamarga Transjawa Siap Hadapi Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025