Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemendikbud Optimistis 1 Juta Guru ASN-PPPK Segera Tercapai

Foto : istimewa

Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertema “Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN-PPPK”, Kamis (9/11).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah sejak 2019 terus berupaya menuntaskan soal kejelasan status dan kesejahteraan guru honorer. Seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN-PPPK) yang dilaksanakan sejak 2021 menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Saat ini pemerintah tengah berupaya agar seluruh rombongan belajar dan mata pelajaran di sekolah negeri diampu oleh guru ASN. Target rekrutmen guru ASN PPPK dari tahun 2020 adalah 1 juta guru, dan diharapkan hingga tahun 2024, 1 juta guru honorer itu dapat terangkat (menjadi ASN) semua," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertema "Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN-PPPK", Kamis (9/11).

Nunuk menjelaskan, guru honorer yang telah diangkat menjadi ASN-PPPK sejak 2021 berjumlah 544.000 orang. Pada 2023 masih berlangsung proses seleksi guru ASN-PPPK sehingga akan ada tambahan 296.000 guru ASN-PPPK baru. "Dengan demikian, jumlah guru yang diangkat menjadi ASN-PPPK nanti sudah mencapai lebih dari 800 ribu orang," ungkapnya.

Dirjen GTK juga menjelaskan Kemendikbudristek memiliki visi menjadikan guru sebagai profesi terhormat, bermartabat, dan membanggakan. "Untuk mewujudkannya, kami melakukan berbagai upaya seperti koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lain yang masuk dalam panitia seleksi nasional (panselnas) untuk merumuskan kebijakan seleksi guru ASN PPPK setiap tahun," katanya.

Selain itu, bersama Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), Kemendikbudristek secara intensif mengadakan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda), khususnya untuk menyosialisasikan kebijakan dan mendorong pemda agar mengusulkan formasi sesuai kebutuhan.

Kemendikbudristek juga memastikan pelaksanaan seleksi berjalan dengan baik dan turut membantu memberikan data pendukung untuk Kementerian Keuangan agar bisa merumuskan kebijakan pembiayaan guru PPPK, termasuk membantu penyiapan guru mengikuti seleksi dengan memberikan pelatihan mandiri atau online menggunakan learning management system.

Dalam webinar tersebut hadir tiga narasumber yakni Sekda Sumba Timur NTT Umbu Ngadu Ndamu, guru SDN 3 Tekad Tanggamus Lampung, Guru ASN-PPPK 2021 Avisa Apvif Kusuma, dan guru SMP Negeri Nuba Arat Sikka NTT, guru ASN-PPPK 2022 Yulius Edison Dara.

Sekda Sumba Timur Umbu Ngadu Ndamu menjelaskan bahwa total guru ASN PPPK di daerahnya berjumlah 1.230 orang. "Rinciannya adalah tahun 2020 ada 3 orang, tahun 2021 tahap 1 ada 78 orang, tahap 2 ada 50 orang, tahun 2022 dengan total yang lulus 1.099 orang," ungkapnya.

Umbu menambahkan, tahun ini daerahnya mendapat 532 formasi. Namun guru honorer yang lolos ke tahap seleksi administrasi hanya 264 orang. Atas dasar itu, diperlukan upaya maksimal dari pemda agar para calon ASN-PPPK bisa lolos ke tahapan-tahapan berikutnya.

"Beberapa contoh upaya yang dilakukan sebagai pemda, misalnya dinas pendidikan melakukan sosialisasi kepada guru honorer tentang kelengkapan atau persyaratan menjadi guru ASN-PPPK, serta memperjuangkan kesejahteraan guru honorer khususnya yang sudah mengabdi selama puluhan tahun," kata Umbu.

Pengangkatan guru honorer menjadi ASN-PPPK merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kemendikbudristek untuk menuntaskan permasalahan guru honorer yang telah terjadi bertahun-tahun. Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini disambut baik oleh para guru.

Adanya perubahan status guru dari honorer ke ASN-PPPK membawa dampak pada jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru, yang meliputi gaji dan tunjangan profesi. Perubahan status tersebut memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program-program peningkatan kompetensi dan sertifikasi.

ASN-PPPK 2022 SMP Negeri Nuba Arat Sikka NTT, Yulius Edison Dara mengatakan pengangkatan guru honorer menjadi ASN-PPPK adalah program yang sangat dibutuhkan dan memberikan banyak manfaat bagi para guru. Ia mengaku bersyukur telah mendapatkan jaminan ekonomi bagi keluarganya. Ia juga telah mendapatkan tunjangan profesi, dapat mengembangkan keprofesiannya seperti mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.

"Ketika ekonomi guru meningkat, maka semangat mengajar pun menjadi lebih meningkat dan murid mendapatkan hak belajar yang lebih berkualitas," kata Yulius.

Dampak serupa dirasakan pula oleh guru ASN PPPK 2021 SDN 3 Tekad Tanggamus Lampung Avisa Apvif Kusuma. "Dengan menjadi ASN PPPK, saya merasakan dampak positif yang signifikan, yakni meningkatnya status dan kesejahteraan ekonomi, membuka akses yang lebih besar ke program-program pelatihan dan sertifikasi untuk peningkatan kompetensi pribadi, serta mendapatkan rasa aman dalam menjalani karier," ujarnya gembira.

Avisa memberikan beberapa tips agar lolos dalam proses rekrutmen guru ASN PPPK, yakni memastikan semua dokumen yang diperlukan lengkap dan akurat agar lolos dalam seleksi dokumen. Selanjutnya, aktif mencari informasi terkait persyaratan dan tahap-tahap seleksi, mempersiapkan diri secara mendalam untuk menghadapi ujian, berdiskusi dengan rekan-rekan yang juga mengikuti rekrutmen, dan mencari referensi yang relevan dengan jurusan.

"Selain persiapan teknis, tidak lupa untuk selalu berdoa," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top