Kemendes Diminta Siapkan Fasilitas Penunjang untuk Transmigran
Ilustrasi: Petani memanen sayur bayam di kawasan transmigrasi Desa Bulu Pontu Jaya, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (11/1/2023).
Foto: ANTARA/Basri MarzukiJakarta - Komisi V DPR RI meminta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyiapkan anggaran untuk fasilitas penunjang bagi para transmigran untuk mendukung kelangsungan hidup di daerah tempat tinggal barunya.
Anggota Komisi V DPR RI Sri Rahayu mengatakan penyediaan fasilitas dan biaya penunjang ini ditujukan agar transmigran bisa menghidupi kebutuhan sendiri, termasuk dengan memiliki pekerjaan.
"Jangan kemudian hanya memberikan semacam promosi 'pindah ke sana nanti akan ini (kaya)', di sana harus diberikan pekerjaan," kata Sri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pejabat eselon I Kemendes PDTT di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin.
Menurutnya, anggaran untuk fasilitas penunjang di daerah transmigrasi seperti untuk pembangunan jalan dan lingkungan dapat mendorong meningkatnya angka transmigran mandiri.
"Saya juga menyoroti transmigrasi mandiri itu harusnya dituntaskan sehingga contoh transmigran itu 'oh pindah di sana ternyata lebih bahagia, lebih terjamin' dan seterusnya," ujar Sri.
Di samping penyediaan fasilitas penunjang, Sri juga menekankan pentingnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan kepala daerah terkait.
"Karena setelah selesai tidak ada komunikasi secara baik dengan bupati dan kepala daerah setempat itu juga menjadi bencana bagi transmigran," katanya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan bahwa pelaksanaan transformasi transmigrasi harus didasarkan pada kesiapan prasarana dan sarana daerah tujuan.
"Transformasi transmigrasi alias transpolitan harus didasarkan kesiapan lahan yangclear and clean, kesiapan prasarana dan sarana lokal, serta berbasis inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi terkini," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar.
Menurutnya, transformasi transmigrasi yang disesuaikan dengan kesiapan dan potensi daerah terkait akan mempermudah pembangunan kawasan baru serta menghadirkan masyarakat transmigrasi yang lebih berkualitas.
Gus Halim menyampaikan pula pelaksanaan program transmigrasi di Tanah Air sejauh ini secara konsisten telah berhasil mencapai target signifikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Beberapa target yang dicapai, kata dia melanjutkan, antara lain memindahkan, menata, dan menempatkan penduduk sebanyak 2,2 juta kepala keluarga atau 9,2 juta jiwa.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
Berita Terkini
- Memalukan Tawuran Antarwarga di Jaktim Ini, Polisi Tangkap 18 Orang Pelaku
- Yang Mau Jalan-jalan Simak Prakiraan BMKG Ini, Jakarta Diprediksi Hujan Ringan Pada Sabtu Sore
- Mabes Polri Asistensi Penyelidikan Kasus Polisi Tembak Polisi
- Ini Hasil Undian UEFA Nations League: Belanda vs Spanyol, Italia vs Jerman
- Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol