Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Filipina

Kemenangan Marcos akan Picu Disinformasi

Foto : AFP/Fabrice COFFRINI

Maria Ressa

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Jurnalis peraih Nobel, Maria Ressa, memperingatkan bahwa kemenangan Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr dalam pemilihan presiden Filipina akan menunjukkan potensi berlanjutnya kampanye informasi yang salah seperti yang pernah terjadi pada pemilu di Amerika Serikat dan Brasil tahun ini.

"Jika kita jatuh, ini tidak akan terjadi di Filipina saja," kata Ressa kepada Haslinda Amin dariBloomberg TVdalam sebuah sesi wawancara pada Senin (9/5), ketika para pemilih mulai memberikan suara mereka. "Ini adalah ekosistem informasi global. Seperti pada 2016, kami adalah domino pertama yang jatuh diikuti oleh Brexit, Trump, Bolsonaro. Ini (disinformasi) bakal terjadi lagi. Brasil mengadakan pemilu pada Oktober, AS mengadakan pemilu pada November. Jadi jika kita jatuh, bersiaplah kejatuhan juga akan menerpa Anda," kata Ressa.

Ressa, yang mengelola situs beritaRapplerdi Filipina, telah mendapat pujian internasional yang luas atas penyelidikan dugaan pelanggaran oleh polisi dalam kampanye antinarkoba yang dicanangkan Presiden Rodrigo Duterte.

Rapplerjuga telah mendokumentasikan kampanye disinformasi yang dijalankan oleh pendukung dan jaringan yang terkait dengan Duterte dan juga oleh Bongbong Marcos Jr selama beberapa tahun terakhir.

Bongbong Marcos Jr saat ini memimpin perolehan dukungan dalam survei jelang pemilihan, dibantu oleh rentetan propagandaonlineyang menggambarkan tahun-tahun darurat militer yang sulit di bawah mendiang diktator Marcos sebagai era keemasan.

Ressa mengatakan popularitas Bongbong Marcos Jr berasal dari kampanye disinformasi yang dimulai pada 2014, yang sejalan dengan dorongan klannya untuk merehabilitasi citra mereka.

Meskipun dia kalah oleh Leni Robredo dalam pencalonan wakil presiden pada 2016, Ressa mengatakan jaringan tersebut menunjukkan bagaimana operasi informasi yang sistematis dapat berdampak dan mengubah kenyataan.

Pemilih Muda

Bongbong Marcos Jr membantah memanfaatkan kampanye semacam itu, mengatakan diskusionlinetentang dia dan keluarganya tidak diarahkan dan merupakan bagian dari reaksi alami setiap individu.

Dukungan untuk Bongbong Marcos Jr juga datang dari mayoritas pemilih muda yang belum lahir saat kekuasaan Marcos Sr dan juga sebagian besar populasi yang merasa nyaman dengan arah politik Duterte.

Dalam pilpres ini, Bongbong Marcos Jr akan bertanding ulang dengan Robredo, yang telah berhasil menarik dukungan pra-pemilihan terbesar dalam beberapa pekan terakhir. Namun Ressa meremehkan popularitas Robredo diGoogle Trends, yang menurut prediksi pendukungnya bakal menciptakan kemenangan.

"Google Trendsadalah suatu kebetulan," papar dia. "Hanya karena Anda mencari nama seseorang (lewatGoogle Trends) tidak berarti Anda akan memilih dia," pungkas Ressa.ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top