Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kembalikan Kemampuan Mencium Aroma dengan Hidung Bionik

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di ruang belakang laboratorium Costanzo, terdapat model lain yang merupakan paruh kedua pengembangan konsep. Di sana, sensor e-nose mentransmisikan sinyalnya ke sejumlah kecil elektroda yang diambil dari implan koklea. Untuk orang dengan gangguan pendengaran, implan tersebut memberikan informasi tentang suara ke telinga bagian dalam dan kemudian ke otak. Implan juga berukuran tepat untuk bulbus olfaktorius di tepi otak.

Sebelumnya Costanzo berpikir mengapa sensor neuroprostetik tidak dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi tentang bau. Ternyata ide ini memberi Costanzo pencapaian karier menjadikannya seorang profesor fisiologi dan biofisika. Sebelumnya pada era '80-an, ia mendirikan Pusat Gangguan Bau dan Rasa VCU, salah satu klinik pertama di negara tersebut.

Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian tentang hilangnya penciuman dan penyelidikan kemungkinan regenerasi biologis, ia mulai mengerjakan solusi perangkat keras pada era '90-an. Ia mengaplikasikan eksperimennya dengan sensor dan elektroda.

Namun proyek tersebut baru benar-benar dimulai pada 2011 ketika dia mulai berbicara dengan rekannya Daniel Coelho, seorang profesor otolaringologi di VCU dan seorang ahli dalam implan koklea. Mereka segera menyadari bahwa bau prostetik bisa mirip dengan implan koklea.

"Ini mengambil sesuatu dari dunia fisik dan menerjemahkannya menjadi sinyal listrik yang secara strategis menargetkan otak," tutur Coelho.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top