Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kejahatan "Klitih"

Keluarga Harus Tanamkan Nilai Damai kepada Anak

Foto : istimewa

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir

A   A   A   Pengaturan Font

Tidak menutup kemungkinan kasus kekerasan jalanan muncul lantaran fungsi kontrol sosial masyarakat tidak berjalan. Ini bisa membuat secara perlahan tindakan kejahatan dianggap kelaziman. Setelah lazim, akan dianggap sebagai kebenaran.

JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir minta lembaga keluarga menanamkan nilai perdamaian dan antikekerasan sejak dini di rumah untuk mencegah munculnya kasus kejahatan yang dilakukan anak. "Keluarga harus meletakkan nilai damai, antikekerasan sejak dini di rumah," kata Haedar di Jakarta, Rabu (29/12).

Dia mengatakan ini guna merespons munculnya kasus kejahatan jalanan atau "klitih" di DIY. Klitih adalah kejahatan jalanan yang dilakukan anak-anak. Belakangan kasus ini marak di DIY. Penanaman nilai perdamaian tersebut, ujar Haedar, dapat diwujudkan dengan mengarahkan anak untuk belajar menghargai setiap orang, termasuk menjaga martabat perempuan.

Selain peran internal keluarga, lanjut Haedar, lembaga pendidikan memiliki peran penting mengoptimalkan fungsi edukasi untuk mencegah munculnya kasus kekerasan, termasuk perbuatan asusila. "Lembaga pendidikan jangan grogi, gagap, dan kehilangan perspektif pendidikannya. Lembaga pendidikan harus tetap menjalankan fungsi edukasinya baik preventif maupun kuratif dalam menyikapi problem-problem kekerasan, asusila, dan persoalan korupsi," ujar dia.

Berikutnya, fungsi kontrol sosial serta penegakan hukum, juga perlu diperkuat. Sebab tidak menutup kemungkinan kasus kekerasan jalanan muncul lantaran fungsi kontrol sosial masyarakat tidak berjalan.
Ia khawatiran apabila masyarakat abai menerapkan kontrol sosial, secara perlahan tindakan kejahatan akan dianggap kelaziman. "Setelah lazim, akan dianggap sebagai kebenaran," tandasnya.

Karena itu, Haedar, berharap Yogyakarta sebagai kota pendidikan mampu menjaga seluruh lembaga meliputi keluarga, institusi pendidikan, masyarakat, serta penegak hukum menjalankan fungsinya dengan seksama.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top