Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Masyarakat I Polda Metro Pasangi Stiker di Rumah Warga yang Sudah Vaksin

Kelompok Autoimun Dapatkan Vaksin Moderna

Foto : ANTARA/Hafidz Mubarak A

Pengurus RW menunjukan stiker vaksin yang akan ditempel di rumah warga di lingkungan RW 07, Kebayoran Lama Utara, Jakarta, Jumat (13/8/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Kelompok penderita autoimun dan komorbid mendapatkan vaksin Mo­derna. Sedikitnya akan ada 35 faskes di DKI Jakarta yang akan memberikan pelayanan tersebut.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memberikan vaksin Moderna pada Jumat (20/8) untuk kelompok gangguan imun (immunocompromised), seperti pengidap autoimun dan komorbid di Ruang Pola Balai Kota Jakarta.
"Mulai hari ini, diselenggarakan di Balai Kota dan nanti kita akan fasilitasi agar lebih banyak lagi (penderita autoimun dan komorbid mendapat vaksin Moderna)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jakarta, Jumat.
Gubernur Anies mempersilahkan peminatnya untuk mendaftar dan nantinya disediakan tautan sehingga diberikan waktu dan jadwalnya. "Termasuk yang hadir di sini, mereka ada yang sudah menunggu lama dan ada yayasan yang terkait dengan problem lupus," kata Anies.
Anies menyampaikan harapan dengan adanya vaksinasi bagi kelompok ini, seluruh warga DKI Jakarta bisa tervaksinasi lebih cepat. "Kami di Jakarta ingin agar seluruh warga kami terlindungi dengan cepat, dan hari ini kita memulai dengan memberikan vaksin Moderna bagi pribadi yang memiliki gangguan imunitas atau 'immunocompromised'. Di dalam kelompok tersebut, ada autoimun, tapi bukan hanya itu, orang yang mendapat pengobatan berkepanjangan berdampak pada turunnya imunitas," jelas Gubernur Anies.
Anies juga menjelaskan alasan vaksin Moderna dipilih untuk diberikan pada kelompok yang memiliki kompleksitas imunitas, karena vaksin Moderna merupakan vaksin berbasis "messenger RNA" (mRNA). Dibandingkan vaksin tradisional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin mRNA memiliki tingkat efikasi yang tinggi, terutama untuk penyakit berat.
"Uji klinis Moderna menunjukkan, vaksin ini bisa sangat bermanfaat bagi orang yang punya komorbid berat juga, penyakit paru, jantung, obesitas, diabetes, liver dan infeksi HIV, selain mereka yang autoimun," kata Anies.
Sebetulnya, tambah Anies, bukan merk Moderna-nya, tetapi jenis metode mRNA ini yang kemudian ditemukan aman dan efektif bagi mereka yang memiliki gangguan imunitas, salah satu merknya adalah Moderna.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menjelaskan ada 200.000 vaksin Moderna bagi warga DKI Jakarta, dengan diprioritaskan bagi warga yang mengalami gangguan imunitas. "Jadi, sebanyak 200.060 akan diperuntukkan bagi warga di DKI Jakarta dengan prioritas warga yang mengalami immunocompromised, tetapi kami tidak menutup kemungkinan hal lain terkait status kesehatan. Jadi, akan ada 35 faskes di DKI Jakarta yang akan memberikan pelayanan tersebut," ucap Widyastuti.
Salah satu penerima vaksin Moderna, Gabriella, mengungkapkan kemudahan mendaftar vaksinasi untuk kelompok autoimun di DKI Jakarta dan menurutnya vaksinasi yang efektif bagi kelompok autoimun ini sangat penting, apalagi di Jakarta ke depan akan menggunakan sertifikat vaksinasi ketika akan berkegiatan.

Pemerataan Vaksinasi
Sementara itu, Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penempelan stiker di rumah-rumah warga yang belum divaksin adalah demi pemerataan pemberian vaksin Covid-19 kepada seluruh lapisan masyarakat di Jakarta.
"Kami mendengar ada beberapa kalangan yang mempertanyakan penempelan stiker di rumah-rumah warga dalam program Vaksinasi Merdeka. Tujuannya sebenarnya sederhana, kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan vaksinasi,," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Fadil mengatakan pemasangan stiker itu adalah bagian dari rencana vaksinasi door-to-door Polda Metro Jaya dan stiker tersebut akan memudahkan vaksinator untuk mengidentifikasi rumah warga yang belum divaksin. "Dengan penempelan stiker diketahui siapa saja yang belum tervaksinasi, dengan demikian akses masyarakat untuk mendapatkannya juga jauh lebih mudah," katanya.
Fadil juga mengatakan stiker tersebut tidak hanya berisi informasi mengenai warga yang belum divaksin. Stiker itu juga berisi informasi dan pengingat kepada warga yang belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Fadil berharap masalah pemasangan stiker tidak menjadi polemik lagi. jon/Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top